Senin, 27 Januari 2014

MAKALAH PENGELOLAAN SAMPAH LINGKUNGAN

PENGELOLAAN SAMPAH
LINGKUNGAN


Makalah



disusun untuk melengkapi tugas mata kuliah
Pembangunan Berkelanjutan



oleh



Afrizaldi Firdani
1108107010088




logo_unsyiah_fromacehdesain1.jpg
 

















FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM, BANDA ACEH
2012



KATA PENGANTAR

                   Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillahirabbilalamin. Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT. karena atas berkat dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Pengelolaan Lingkungan melalui sistim 3R (Reuse , Reduce dan Recycle)”. Kami mengucapkan terimakasih pada semua pihak yang telah memberikan bantuan baik materiil maupun spiritual dalam menyelesaikan makalah ini sehingga dapat diselesaikan dengan baik.
Kami  juga mengucapkan terima kasih kepada dosen Pembangunan Berkelanjutan  yaitu bapak Abu Bakar  yang telah membimbing kami agar dapat mengerti tentang bagaimana cara kami menyusun karya tulis ilmiah ini.
                Kami menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun, demikian kami telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga makalah ini dapat diselesaikan.
Untuk kesempurnaan penulisan di masa yang akan datang, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangatlah diharapkan. Dan kami berharap semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi seluruh pembaca. Agar menciptakan lingkungan yang bebas dari sampah. Terimakasih.




Banda Aceh, 4 maret 2013


             Penulis








BAB I
PENGELOLAAN SAMPAH LINGKUNGAN

A.   Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari, sampah adalah sesuatu yang tidak asing lagi di telinga penulis, setiap mata memandang di situ ada sampah, memang berlebihan jika penulis mengatakan demikian. Namun semua itu memang kenyataan yang tidak dapat penulis pungkiri lagi. Sampah merupakan kotoran; bisasesuatu yang tak terpakai dan dibuang; semua barang yang dibuang karena di anggap tak berguna lagi, berarti dapat penulis katakana sampah adalah barang bekas, barang buangan, barang tidak berguna, barang kotor dan lain-lain. Seharusnya dimanfaatkan, diolah dikelola sesuai dengan prosedur 3R Reduce (mengurangi penggunaan barang yang menghasilkan sampah), Reuse (menggunakan kembali barang yang biasa dibuang), dan Recycle (mendaur ulang sampah).
Dalam kenyataannya, pengelolaan pengolahan sampah dalam kehidupan sehari-hari tidak seperti yang kita bayangkan. Sampah banyak dijumpai dimana-mana tanpa adanya pengelolaan yang baik. Pengelolaan yang buruk mengakibatkan pencemaran baik pencemaran udara, air di dalam dan atas permukaan, tanah, serta munculnya berbagai macam penyakit yang mengancam kesehatan masyarakat. Sampah sering menjadi barang tidak berarti bagi manusia, sehingga menyebabkan sikap acuh tak acuh terhadap keberadaan sampah. Orang sering membuang sampah sembarangan, seolah-olah mereka tidak memiliki salah apapun. Padahal membuang sampah merupakan perbuatan tidak menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan.

B.    Rumusan Masalah

Berdasarkan dari dalam latar belakang masalah tersebut, dapat dirumuskan sebagai berikut.
1.       Mengapa orang lebih suka membuang sampah sembarangan ?
2.       Faktor apa yang menyebabkan orang tersebut membuang sampah sembarangan ?
3.       Apa dampak negative dan manfaat dari sampah baik organic maupun anorganic ?
4.       Bagaimana cara mengelola sampah yang benar ?
5.       Bagaimana solusi untuk menyelesaikan masalah sampah ?


C.    Tujuan

Tujuan dari karya tulis ini adalah :
1.       Membuka kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan
2.       Menghimbau sekaligus menggerakan masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah

D.   Manfaat

Manfaat yang dapat diperoleh dari makalah ini adalah :
1.    Pembaca dapat memahami pengertian sampah dan jenis-jenis sampah secara singkat dan jelas.
2.    Pembaca dapat mengetahui dampak negative yang ditimbulkan jika mengelola sampah dengan tidak tepat.
3.    Pembaca dapat mengetahui cara pengelolaan sampah yang benar.
4.    Pembaca dapat mengetahui manfaat dan pengelolaan sampah.

E.    Kajian Teori
         
          Dalam kajian teori ini, akan dijabarkan secara jelas masalah tentang pengelolaan sampah melalui sistim 3R (Reduce, Reuse dan Recycle). “Sampah adalah sesuatu yang tidak berguna lagi, dibuang oleh pemiliknya atau pemilik semula” (Tandjung,Dr.M.Sc). “Sampah adalah sumber daya yang tidak siap pakai” (Radyastuti,W.Prof.Ir).
Sampah menurut asal zat yang dikandungnya, secara garis besar sampah dibagi menjadi 2 kelompok yaitu sampah organic dan sampah anorganik. Sampah organic adalah sampah yang berasal dari makhluk hidup, misalnya plastic, kertas, kaca, kaleng, dan besi. Sampah anorganik banyak yang sulit hancur dan sulit diolah. Untuk mengolah sampah ini memerlukan biaya dan teknologi tinggi. Kedua, dilihat dari sumbernya; sampah ini bisa dibedakan menjadi tiga macam, yakni sampah rumah tangga adalah sampah yang dihasilkan dari rumah tangga, sampah industry, meliputi buangan hasil proses indutri, dan sampah makhluk hidup adalah jenis benda buangan dari makhluk hidup.
Sampah anorganik yang terbagi menjadi sampah rumah tangga, sampah industry, dan sampah makhluk hidup. Intensitas pencemarannya sangat tinggi dan selanjutnya menimbulkan kerugian untuk masyarakat, sampah rumah tangga misalnya setiap hari kita diposisikan sebagai produsen sampah yang senantiasa memproduksi sampah terus-menerus. Sampah bermanfaat jika dimanfaatkan dengan baik dan merugikan jika dibiarkan tanpa ada pengelolaan yang baik. Dampak negative dari pengelolaan sampah yang tidak tepat akan menyebabkan beberapa kerugian. Pengelolaan yang buruk mengakibatkan pencemaran baik pencemaran udara, air di dalam dan atas permukaan, tanah, serta munculnya berbagai macam penyakit yang mengancam kesehatan masyarakat.
Pencemaran di berbagai elemen akan terjadi, sampah yang menumpuk menyebabkan pencemaran udara, sampah yang dibuang sembarangan di sungai menyebabkan pencemaran air, membuang sampah anorganik seperti plastic dan kaleng akan menyebabkan pencemaran tanah karena benda tersebut sulit diuraikan oleh bakteri pengurai tanah. Pencemaran-pencemaran itu nantinya akan membuat kerugian bagi masyarakat sendiri karena menyebabkan beberapa penyakit. Pola hidup kotor dengan membuang sampah yang tidak tepat yang kedepannya akan menyebabkan kerugian yang fatal bagi lingkungan dan masyarakat sekitarnya.
Jika sampah dikelola dan diolah dengan baik, akan menghasilkan manfaat positif bagi masyarakat. Lingkungan menjadi bersih , pencemaran dapat diminimalisir, dapat tercipta beberapa barang yang bermanfaat bagi manusia jika di daur ulang. Sampah bisa dimanfaatkan sebagai kompos untuk pupuk organic, selain itu juga bisa diolah menjadi energi bio arang, biomass dan energi untuk listrik. Lebih jauh sampah dapat dijadikan barang-barang aksesoris, barang fungsional dan sebagai bahan bangunan.
Pengelolaan yang baik salah satunya dengan cara daur ulang, daur ulang adalah penggunaan kembali material/barang yang sudah tidak terpakai untuk menjadi produk lain. Langkah-langkahnya adalah pemisahan; pisahkan barang/material yang dapat didaur ulang dengan sampah yang harus dibuang ke penimbunan sampah. Pastikan barang/material tersebut kosong dan akan lebih baik jika dalam keadaan bersih. Penyimpanan; simpanlah barang/material kering yang sudah dipisahkan tadi dimasukkan ke dalam boks/kotak tertutup tergantung jenis barangnya, misalnya boks untuk kertas bekas, botol bekas, dll.
Pengiriman/penjualan, barang/material yang terkumpul dijual ke pabrik yang membuthukan material tersebut sebagai bahan baku atau dijual jenis ini akan terus bertambah seiring dengan barang kehidupan sehari-hari yang digunakan.





BAB II
PEMBAHASAN

Keberadaan sampah di kehidupan sehari-hari tak lepas dari tangan manusia yang membuang sampah sembarangan, mereka menganggap barang yang telah dipakai tidak memiliki kegunaan lagi dan membuang dengan seenaknya sendiri. Kurang kesadaran akan pentingnya kebersihan menjadi factor yang paling dominan, di samping itu kepekaan masyarakat terhadap lingkungan harus dipertanyakan. Mereka tidak mengetahui bahaya apa yang akan terjadi apabila tidak dapat menjaga lingkungan sekitar.
Pengelolaan sampah yang baik harus memenuhi 3R atau Reuse, Reduce, dan Recycle sampai sekarang masih menjadi cara terbaik dalam mengelola dan menangani sampah dengan berbagai permasalahannya. Penerapan sistem 3R atau reuse, reduce, dan recycle menjadi salah satu solusi pengelolaan sampah di samping mengolah sampah menjadi kompos atau meanfaatkan sampah menjadi sumber listrik (PLTSa; Pembangkit Listrik Tenaga Sampah). Justru pengelolaan sampah dengan sistem 3R (Reuse Reduce Recycle) dapat dilaksanakan oleh setiap orang dalam kegiatan sehari-hari.
3R terdiri atas reuse, reduce, dan recycle. Reuse berarti menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya. Reduce berarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah. Dan Recycle berarti mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi barang atau produk baru yang bermanfaat.
Contoh kegiatan reuse sehari-hari:
  • Pilihlah wadah, kantong atau benda yang dapat digunakan beberapa kali atau berulang-ulang. Misalnya, pergunakan serbet dari kain dari pada menggunakan tissu, menggunakan baterai yang dapat di charge kembali.
  • Gunakan kembali wadah atau kemasan yang telah kosong untuk fungsi yang sama atau fungsi lainnya. Misalnya botol bekas minuman digunakan kembali menjadi tempat minyak goreng.
  • Gunakan alat-alat penyimpan elektronik yang dapat dihapus dan ditulis kembali.
  • Gunakan sisi kertas yang masih kosong untuk menulis.
  • Gunakan email (surat elektronik) untuk berkirim surat.
  • Jual atau berikan sampah yang terpilah kepada pihak yang memerlukan
Contoh kegiatan reduce sehari-hari:
  • Pilih produk dengan kemasan yang dapat didaur ulang.
  • Hindari memakai dan membeli produk yang menghasilkan sampah dalam jumlah besar.
  • Gunakan produk yang dapat diisi ulang (refill). Misalnya alat tulis yang bisa diisi ulang kembali).
  • Maksimumkan penggunaan alat-alat penyimpan elektronik yang dapat dihapus dan ditulis kembali.
  • Kurangi penggunaan bahan sekali pakai.
  • Gunakan kedua sisi kertas untuk penulisan dan fotokopi.
  • Hindari membeli dan memakai barang-barang yang kurang perlu.
Contoh kegiatan recycle sehari-hari:
  • Pilih produk dan kemasan yang dapat didaur ulang dan mudah terurai.
  • Olah sampah kertas menjadi kertas atau karton kembali.
  • Lakukan pengolahan sampah organic menjadi kompos.
  • Lakukan pengolahan sampah non organic menjadi barang yang bermanfaat.
Seperti halnya Pemerintah Daerah yang lain, Pemerintah Kota Palu telah melakukan upaya-upaya untuk menangani masalah sampah. Kondisi yang saat ini terjadi, Kota Palu sebagai Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah, memiliki produksi sampah pada tahun 2009 diperkirakan mencapai 927 m3/hari. Sistem pengelolaan sampah yang sudah dilakukan adalah dengan membangun lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di daerah Kawatuna, dengan sistem Semi control landfill. Namun masalah yang pasti akan dihadapi adalah ketika TPA yang ada sudah tidak mampu lagi menampung sampah yang diproduksi oleh penduduk Kota Palu, sedangkan ketersediaan lahan yang bisa digunakan sebagai TPA semakin menyempit. Diperlukan sebuah upaya untuk menyelesaikan permasalahan ini.
Kunci suskses pengelolaan sampah juga meliputi ; 1) Kredibilitas para pengambil kebijakan; 2) Mekanisme implemetasi yang efisien termasuk insentif terhadap pasar; 3) Perhatian yang signifikan terhadap pasar daur ulang; 4) Keterlibatan masyarakat; 5) Komitmen yang berkelanjutan terhadap kualitas yang tinggi terhadap semua operasi fasilitas pengelolaan sampah; 6) Evaluasi yang efekti terhadap strategi atau opsi yang dipilih. Yang tak kalah pentingnya, pengelolaan sampah memerlukan payung hukum yang jelas. Kalau tidak pengelolaan sampah akan tetap buruk. Dan ini bisa menjadi petaka yang menyeramkan.
Solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut , diperlukan peran serta dan kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan terhadap lingkungan sekitar. Selain itu, diperlukan juga partisipasi dan dukungan pemerintah untuk senantiasa menjaga kebersihan lingkungan dengan menitikberatkan terhadap masalah sampah yang telah menjadi permasalahan utama.






BAB III
KESIMPULAN


Kesimpulan dari makalah ini adalah pengolahan sampah dengan pengelolaan yang baik akan mendatangkan keuntungan dalam hubungan timbal balik antara masyarakat dengan lingkungan sekitar. Sampah baik organic dan anorganik harus mampu diolah, dikelola dan dimanfaatkan dengan baik. Cara pengolahan sampah juga dapat dikelola dengan metode 3R yaitu Reduce (mengurangi penggunaan barang yang menghasilkan sampah), Reuse (menggunakan kembali barang yang biasa dibuang), dan Recycle (mendaur ulang sampah) dan cara lainnya yang memudahkan masyarakat untuk mengelola sampah. Selain itu, Cuma diperlukan kesadaran dari masyarakat itu sendiri dan partisipasi dari pemerintah untuk melindungi lingkungan.

14 komentar:

  1. bagus artikelnya, sayang ga ada footnotenya

    BalasHapus
  2. Masih ada yang kurang dalam pembahasan makalah ini..

    BalasHapus
  3. kalo bisa daftar pustakanya ditambahin. biar lebih bagus lagi.

    BalasHapus
  4. sepertinya sangat membantu. Thanks infonya Gan.. salam dari TV Online

    BalasHapus
  5. Baik..
    Semoga bermanfaat..
    Mohon maaf atas kekurangan..

    BalasHapus
  6. goblokbanget gak ada daftar pustakanya

    BalasHapus
  7. Untuk kesempurnaan penulisan di masa yang akan datang, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangatlah diharapkan. Dan kami berharap semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi seluruh pembaca.
    LukQQ
    Situs Ceme Online
    Agen DominoQQ Terbaik
    Bandar Poker Indonesia

    BalasHapus
  8. Meningkatnya aktivitas perkotaan seiring dengan laju pertumbuhan ekonomi masyarakat yang kemudian diikuti dengan tingginya laju pertumbuhan penduduk akan semakin terasa dampaknya terhadap lingkungan. Penurunan kualitas lingkungan secara terus menerus menyudutkan masyarakat pada permasalahan degradasi lingkungan. Salah satu permasalahan lingkungan yang berkaitan erat dengan pelayanan publik di wilayah perkotaan adalah pengelolaan sampah. Volume sampah yang meningkat dengan laju pertumbuhan eksponensial akan menghadapkan pada permasalahan kebutuhan lahan pembuangan sampah, serta semakin tingginya biaya pengelolaan sampah dan biaya-biaya lingkungan. Jasa Penulis Artikel pabrik penerima limbah kardus

    BalasHapus