Jumat, 31 Januari 2014

Makalah Analisis Kesalahan Ejaan dan Kalimat


BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang
       Fungsi bahasa adalah sebagai alat untuk komunikasi dalam masyarakat. Komunikasi ini adalah proses, maksud atau amanat orang lain dan aktivitas komunikasi itu bersifat dinamis. Bahasa Indonesia bukanlah bahasa dengan sistem yang tunggal. Sebagai bahasa yang hidup, bahasa Indonesia mempunyai variasi-variasi atau ragam-ragam yang masing-masing memiliki fungsi tersendiri dalam proses komunikasi. Bahasa Indonesia yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku. Oleh karena itu bahasa yang digunakan harus mengikuti kaidah-kaidah kebahasaan yang ada. Penyusunan aspek kebahasaan itu berkaitan erat dengan bahasa sebagai sistem lambang bunyi dengan karakteristiknya. Kesalahan penggunaan bahasa bisa menimbulkan interpretasi yang berbeda antara orang yang satu dan yang lainnya.
       Kesalahan bahasa sering dilakukan oleh pemakai bahasa, mulai dari masyarakat awam sampai dengan masyarakat intelektual. Dalam kenyataan penggunaan bahasa Indonesia sehari-hari, sering kita jumpai kesalahan bahasa Indonesia yang salah atau tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Contoh kesalahan berbahasa dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut:
1.      Mini bus
2.      Lanjut usia
3.      Pertama kali
4.      Vocal grup
5.      Lain kali
Tidak semua orang benar dalam berbahasa baik secara lisan dan tulisan. Seorang yang pandai bahasa pun tidak luput dari melakukan kesalahan berbahasa. Kita harus mengakui bahwa belajar bahasa itu penting. Meskipun secara alamiah sejak kecil kita sudah bisa berbahasa Indonesia. Secara ilmiah kita belum mampu berbahasa dengan baik dan benar. Jangan menganggap bahwa berbahasa Indonesia itu mudah sehingga kita tidak merasa perlu belajar dan menggunakan bahasa tersebut secara cermat. Agar sukses dalam belajar dan menggunakan bahasa Indonesia kita harus secermat mungkin dalam menggunakan bahasa sehingga persentase kesalahan yang kita lakukan relatife kecil.
       Berdasarkan judul di atas, penulis merasa penting untuk menganalisis kesalahan penggunaan ejaan dan kalimat, dibuatlah makalah ini yang berjudul “Analisis  Kesalahan Ejaan dan Kalimat pada Media Ruang di Unsyiah.

1.2  Rumusan Masalah
Masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut
  (1). Bagaimanakah kesalahan ejaan pada media ruang Unsyiah?
           (2). Bagaimanakah kesalahan kalimat pada media ruang di Unsyiah?

1.3 Tujuan
Tujuan dalam masalah ini adalah sebagai berikut
(1). Menjelaskan kesalahan ejaan pada media ruang di Unsyiah
(2). Menjelaskan kesalahan kalimat pada media ruang di Unsyiah






















                                                               BAB II
                                           KAJIAN TEORI


Parera (1991:21) menjelaskan bahwa kesatuan paragraph berarti kalimat-kalimat dalam satu paragraph harus menggambarkan hubungan dan menunjukkan ikatan untuk mendukung satu gagasan dan pikiran sebagai pokok pikiran. Kesatuan berarti ada hubungan mengenai masalah dan tema dalam pengembangan.


            Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990), kalimat adalah kesatuan ujar yang mengungkapkan suatu konsep pikiran dan perasaan, perkataan, satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final dan secara aktual ataupun potensial terdiri atas klausa. Kalimat merupakan satuan bahasa yang secara relatif dapat berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi akhir dan terdiri atas klausa (Cook, 1971; Elson dan Picket, 1969) . kalimat adalah suatu bentuk linguistis, yang tidak termasuk ke dalam suatu bentuk yang lebih besar karena metupakan suatu konstruksi gramatikal (Bloomfield, 1955). Senada dengan Bloomfild, Hockett (1985) menyatakan bahwa kalimat adalah suatu konstitut atau bentuk yang bukan konstituen, suatu bentuk gramatikal yang tidak termasuk ke dalam konstruksi gramatikal lain. Di sisi lain, Lado (1968) mengatakan bahwa kalimat adalah satuan terkecil dari ekspresi lengkap. Pendapat Lado dipertegas lagi oleh Sutan Takdir Alisyahbana (1978) yang mengatakan bahwa kalimat adalah satuan bentuk bahasa yang terkecil, yang mengucapkan suatu pikiran yang lengkap. Sementara itu, Ramlan (1996) mengatakan bahwa kalimat adalah satuan gramatikal yang dibatasi oleh adanya jeda panjang yang disertai nada akhir turun atar naik.

Beberapa referensi yang berguna bagi landasan berpijak untuk analisa ini antara lain: Norish (1983) tentang pembelajar bahasa dan kesalahan-kesalahannya, termasuk di dalamnya kesalahan pembelajar dalam menulis; H.V. George (1972)  mengenai kesalahan-kesalahan umum yang dilakukan oleh pembelajar, beberapa penyebab kesalahan berbahasa, dan cara mengatasi  kesalahan berbahasa; O’Grady, et.al. (1989) tentang kesalahan berbahasa yang dihubungankan dengan masalah interlanguage dan interference dalam  perolehan bahasa kedua (L2); Tarigan (1988) mengenai teori kesalahan berbahasa dan langkah-langkah dalam melakukan analisis kesalahan berbahasa; Tarigan (1989) yang membahas secara rinci pengajaran remedi bahasa sebagai tindak lanjut ditemukannya berbagai kesalahan berbahasa agar kesalahan-kesalahan tersebut tidak terjadi lagi dalam proses pembelajaran bahasa asing/kedua; Lightbown dan Nina Spada (1999) mengenai pembelajaran bahasa kedua dan berbagai aspeknya. Referensi-referensi tentang tata bahasa Indonesia dan aspek-aspeknya dapat dirunut dari  Alieva et. Al (1991), Moeliono (1993), Dardjowidjoyo (1984).
Sebagai langkah antisipasi, ia mengajukan dua alternatif, (1) memberi waktu khusus untuk melakukan koreksi atas kesalahan-kesalahan, (2) mengarahkan sikap dan perasaan  pembelajar pada bentuk-bentuk standar bahasa target. Apabila langkah antisipasi gagal dan terjadi kesalahan berbahasa, maka diperlukan langkah-langkah remedi yang meliputi: (1) mengidentifikasi dan mendaftar bentuk-bentuk yang tidak diinginkan, (2) menyeleksi sejumlah bentuk yang tidak diinginkan tersebut untuk proses remedi, (3) mempelajari setiap kesalahan yang sudah diseleksi  sebagai bahan pertimbangan penyiapan bahan untuk pembelajaran ulang dengan pendekatan yang berbeda terhadap bentuk-bentuk yang diinginkan, (4) menentukan organisasi dan strategi pembelajaran dalam kelas sehingga hasil remedi ini dapat diaplikasikan, (5)  memilih dan membuat materi remedi untuk kesalahan-kesalahan khusus, dan (6) menerapkan hasil-hasil tersebut dalam proses pembelajaran dan aktivitas kelas secara terus-menerus dengan tetap memperhatikan kesalahan-kesalahan yang terjadi (Norrish, 1972: 80).


Tarigan mengajukan langkah-langkah prosedur tersebut yang merupakan modifikasi langkah-langkah analisis  kesalahan  yang diajukan Ellis (1986)  dan Sidhar (1985).  Langkah-langkah tersebut dijelaskan sebagai berikut: (1) mengumpulkan data yang berupa kesalahan-kesalahan berbahasa yang dibuat pembelajar, (2) mengidentifikasi dan mengklasifikasi kesalahan; tahap  pengenalan dan pemilah-milahan kesalahan berdasarkan kategori ketatabahasaan, (3) membuat peringkat kesalahan yang berarti membuat urutan kesalahan berdasarkan keseringan kesalahan-kesalahan itu muncul, (4) menjelaskan kesalahan dengan mendeskripsikan letak kesalahan, sebab-sebabnya dan pemberian contoh yang benar, (5) membuat perkiraan daerah atau butir kebahasaan yang rawan menyebabkan kesalahan, dan (6) mengoreksi kesalahan berupa pembetulan dan penghilangan kesalahan berupa penyusunan bahan yang tepat dan penentuan strategi pembelajaran yang serasi (Tarigan, 1988: 71-72).
Norish (1983) tentang pembelajar bahasa dan kesalahan-kesalahannya, termasuk di dalamnya kesalahan pembelajar dalam menulis; H.V. George (1972)  mengenai kesalahan-kesalahan umum yang dilakukan oleh pembelajar, beberapa penyebab kesalahan berbahasa, dan cara mengatasi  kesalahan berbahasa; O’Grady, et.al. (1989) tentang kesalahan berbahasa yang dihubungankan dengan masalah interlanguage dan interference dalam  perolehan bahasa kedua (L2); Tarigan (1988) mengenai teori kesalahan berbahasa dan langkah-langkah dalam melakukan analisis kesalahan berbahasa; Tarigan (1989) yang membahas secara rinci pengajaran remedi bahasa sebagai tindak lanjut ditemukannya berbagai kesalahan berbahasa agar kesalahan-kesalahan tersebut tidak terjadi lagi dalam proses pembelajaran bahasa asing/kedua; Lightbown dan Nina Spada (1999) mengenai pembelajaran bahasa kedua dan berbagai aspeknya. Referensi-referensi tentang tata bahasa Indonesia dan aspek-aspeknya dapat dirunut dari  Alieva et. Al (1991), Moeliono (1993), Dardjowidjoyo (1984).
Selain langkah-langkah yang diajukan di atas, Tarigan juga mengajukan tahap-tahap pembelajaran remedi sebagai tindak lanjut dari identifikasi dan analisis kesalahan-kesalahan berbahasa. Tahap-tahap itu meliputi, diagnosis kesalahan, perawatan/penyembuhan kesalahan, penanggulangan kesalahan dan perbaikan kesalahan. Pembelajaran remedi ini hendaknya didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan (1) frekuensi kesalahan, (2) kesalahan insidental atau kesalahan abadi/terus-menerus, (3) dampak kesalahan tersebut terhadap performansi berbahasa pembelajar, (4) dampak kesalahan tersebut terhadap pemaknaan bahasa,  (5) peluang keberhasilan dalam  pengurangan kesalahan, (6) dampak pada pembelajar itu sendiri (Tarigan, 1988: 50-56).
Mengenai metode pembelajaran remedi, diusulkan beberapa tahap antara lain:
1.   membatasi ranah masalah dan menentukan ‘teaching point’,
2.   memberi contoh-contoh yang jelas mengenai bentuk-bentuk yang benar dari kesalahan-kesalahan yang mereka buat,
3.   memberi kesempatan yang cukup dalam penggunaan bentuk-bentuk yang tepat dalam berbagai konteks bahasa.
Sementara itu, Lightbown dan Nina Spada memberikan alternatif usulan pembelajaran bahasa kedua/asing yang memungkinkan tereduksinya kesalahan-kesalahan berbahasa. Usulan itu dirumuskan dalam kalimat-kalimat imperatif sebagai berikut:
1.   Get it right from beginning, betul/benar sejak awal,
2.   Say what you mean and mean what you say, katakanlah apa yang Anda maksudkan, dan artikan apa yang Anda katakan,
3.   Just listen...and read, dengarkanlah dan baca,
4.   Teach what is teachable, ajarkanlah apa yang bisa diajarkan,
5.   Get it right in the end, betul/benar di akhir (Lightbown,1999: 117-152)




























BAB III
      PEMBAHASAN


2.1. Kesalahan Ejaan pada media ruang di Unsyiah
(1)   20.00 wib s/d selesai
(sumber: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam)
Penulisan yang terdapat pada ejaan s/d adalah salah, karena penggunaan  tanda garis miring tidak digunakan pada singkatan umum.
Perbaikan: penulisan yang benar adalah s.d.

(2)08:00
(sumber: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam)
Penulisan yang terdapat pada ejaan 08:00 adalah salah, karena tanda titik dua tidak dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu.
Perbaikan: penulisan yang benar adalah 08.00.

(3)    jum’at
(sumber: Masjid Jamik Kampus Kopelma Darussalam)
Penulisan yang terdapat pada ejaan jum’at adalah salah, karena kata jum’at merupakan kata tidak baku.
Perbaikan: Penulisan yang benar adalah jumat.

(4)   tempat2
(sumber: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam)
Penulisan yang terdapat pada kata ejaan tempat2 adalah salah, karena dalam bahasa Indonesia tidak boleh menggunakan tanda 2 untuk menyatakan unsur-unsur kata ulang, tapi harus menggunakan tanda hubung(-).
Perbaikan: penulisan ejaan yang benar adalah tempat-tempat.


(5)   Skill
(sumber: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan)
Penulisan yang terdapat pada ejaan Skill adalah salah,  karena kata skill merupakan ungkapan asing. Ungkapan asing harus menggunakan huruf miring.
Perbaikan;Penulisan yang benar adalah Skill

(6)   Mesjid
(sumber: Masjid Jamik Kampus Kopelma Darussalam)
Penulisan pada kata ejaan Mesjid adalah salah, karena mesjid merupakan kata tidak baku.
Perbaikan: Penulisan yang benar adalah Masjid.

(7)   Minggu/ 25 September 2011
(sumber: Masjid Jamik Kampus Kopelma Darussalam)
Penulisan pada kata ejaan Minggu/ 25 september 2011 adalah salah, karena tanda garis miring tidak dipakai pada penulisan tanggal, tapi  menggunakan tanda koma.
Perbaikan: penulisan kata ejaan yang benar adalah Minggu, 25 September 2011

(8)   kamu2
(sumber: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan)
     Penulisan kata ejaan kamu2 salah, karena pada penulisan kata ulang tidak boleh menggunakan tanda 2, tapi harus menggunakan tanda hubung(-). Penulisan tand a 2 tidak ada dalam kaidah bahasa Indonesia.
     Perbaikan: penulisan kata ejaan yang benar adalah kamu-kamu.

(9)   sayur mayur
(sumber: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam)
Penulisan kata ejaan sayur mayur di atas salah, karena untuk menyatakan unsur-unsur kata ulang, itu harus menggunakan tanda hubung(-).
Perbaikan: Penulisan yang benar adalah sayur-mayur


(10)  14:30
(sumber: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam)
penulisan waktu di atas salah, karena tanda titik dua tidak dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik, tapi menggunakan tanda titik. Tanda titik dua dipakai di antara jilid atau nomor dan halaman, antara bab dan ayat dalam kitab suci. Pada penulisan waktu di atas  tidak ditulis Waktu Indonesia Bagian Barat.
Perbaikan: Penulisan yang benar adalah 11.30 WIB

(11)  23 sept.
(sumber: Fakultas Ilmu Sosial dan Politik)         
Penulisan tanggal diatas salah, karena penulisan nama bulan di atas disingkat, seharusnya ditulis secara lengkap.
Perbaikan: Penulisan yang benar adalah 23 September.

(12)  Dikawasan
(sumber: Ruang Kuliah Umum 2)
Penulisan di pada kata dikawasan adalah salah, karena di merupakan kata depan. Kawasan merupakan kata sifat, jadi antara di dengan kawasan dipisahkan.
Perbaikan: Penulisan yang benar adalah di kawasan.

(13)  Paradise Institute
(sumber: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan)
Penulisan ejaan Paradise Institute adalah salah, karena Paradise Institute merupakan ungkapan asing. Pada penulisan ungkapan asing harus menggunakan huruf miring.
Perbaikan: penulisan yang benar adalah Paradise Institute.

(14)  5000
(sumber: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan)
penulisan ejaan pada jumlah mata uang di atas salah, karena tidak dipakai lambing mata uang dan tanda titik. Penulisan yang bertujuan untuk jumlah uang itu harus menggunakan lambang mata uang suatu negara.
Perbaikan: Penulisan yang benar adalah Rp. 5.000,-

(15)  Rp10.000
(sumber: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam)
penulisan jumlah mata uang di atas salah, karena di antara Rp dan jumlah uang tidak dipakai tanda titik. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan tanda waktu.
Perbaikan: Penulisan yang benar adalah Rp. 10.000.-.

(16)  Makalah (full papers)
(sumber: Biro Unsyiah)
Penulisan ejaan full papers adalah salah, karena full papers merupakan ungkapan asing. Pada penulisan ungkapan asing harus menggunakan huruf miring.
Perbaikan: Penulisan yang benar adalah full papers.

(17)  Rumah-Tanah-Toko
(sumber: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam)
Penulisan nama tempat di atas salah, karena pemisahan nama tempat   menggunakan tanda hubung. Pemisahan nama tempat dipakai tanda koma. Tanda hubung dipakai untuk menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah oleh pergantian baris. tapi menggunakan tanda koma.
Perbaikan: Penulisan yang benar adalah Rumah, Tanah, dan Toko .

(18)   TOEFL
(sumber: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan)
penulisan TOEFL di atas salah, karena TOEFL merupakan ungkapan asing. Penulisan pada ungkapan asing harus menggunakan huruf miring. Perbaikan: Penulisan yang benar adalah TOEFL .

(19)   kwarto
(sumber: Ruang Kuliah Umum 3)
Penulisan kwarto adalah salah, karena kata kwarto merupakan kata tidak baku. Penulisan kata tidak baku tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.
Perbaikan: Penulisan yang benar adalah Kuarto.

(20)   a/n
(sumber: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam)
penulisan ejaan a/n adalah salah, karena menggunakan garis miring pada singkatan umum. Garis miring tidak dipakai pada singkatan umum. Garis miring dipakai di dalam nomor surat dan nomor pada alamat penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwin dan dipakai sebagai pengganti kata atau atau tiap. pada singkatan umum dipakai satu tanda titik.
Perbai: Penuliskanan yang benar adalah a.n.


2.2. Kesalahan kalimat pada media ruang di Unsyiah
(1)    Dari penelitian tersebut dapat di tarik suatu kesimpulan bahwa perbuatan
dokter itu melawan hukum apabila: melanggar hak subyektif orang lain.
(sumber: Fakultas Kedokteran)
Penulisan kalimat di atas adalah salah, karena kesalahan dalam menulis ejaan subyektif.
Perbaikan: Penulisan yang benar adalah dari penelitian tersebut dapat di tarik suatu kesimpulan bahwa perbuatan dokter itu melawan hukum apabila: melanggar hak subjektif orang lain.


(2)    Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan-kekurangan yang terpapar dalam skripsi ini.
(sumber: Fakultas Hukum)
     Kesalahan  penulisan kalimat di atas adalah ketidakcermatan kalimat, tampak pada pengulangan bagian banyak kekurangan-kekurangan di mana kalau mempertahankan kata banyak, maka kata kekurangan dihilangakan salah satu, sedangkan kalau mempertahankan kata kekurangan-kekurangan, maka kata banyak ditiadakan.
    Perbaikan: Penulisan yang benar adalah penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam skripsi ini.

(3)   Tetapi dalam pemakaian dan pemeliharaan peralatan yang baik serta penempatan jenis pangaman maupun sistem pengamanannya, maka gangguan-gangguan tersebut dapat berkurang.
(sumber: Fakultas Teknik)
     Kesalahan penulisan kalimat di atas adalah salah, karena kata tetapi merupakan kata penghubung antarbagian kalimat bukan kata penghubung kalimat.
   Perbaikan: Penulisan yang benar adalah nemun demikian, dengan pemakaian an pemeliharaan peralatan yang baik serta penempatan jenis pengaman maupun sistem pengamanannya, maka gangguan-gangguan tersebut dapat berkurang.

(4)    seringkali kita jumpai berbagai macam penyakit yang disebabkan oleh jamur, namun sedikit sekali pengendalinya debgab secarabiologis melainkan banyak yang menggunakan dengan bahan-bahan kimia, sehingga dapat menimbulkan berbagai dampak yang merugikan lingkungan.
(sumber: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam)
      Penulisan kalimat di atas adalah salah, karena kata namun merupakan kata penghubung antarkalimat bukan kata penghubung antarbagian kalimat. Selain itu ketidakcermatan kalimat tampak pada pengulangan bagian banyak bahan-bahan sehingga dalam penggunaannya hanya boleh salah satu saja.
      Perbaikan: Penulisan kalimat yang benar adalah seringkali kita jumpai berbagai macam penyakit yang disebabkan oleh jamur. Namun, sedikit sekali pengendalinya dengan secara biologis melainkan banyak yang menggunakan dengan bahan kimia, sehingga dapat menimbulkan berbagai dampak yang merugikan lingkungan.

(5)    Disamping untuk mengkaji ketentuan-ketentuan perbankan yang perlu disesuaikan agar memenuhi ketentuan syari’ah dalam bentuk praktek di lapangan dan penelitian.
(sumber: Fakultas Ekonomi)
Penulisan kalimat di atas adalah salah,karena tampak pada penggunaan kata disamping, karena samping bukan merupakan kata kerja. Terjadi kesalahan dalam penulisan kata syari’ah. Perbaikan: Penulisan kalimat yang benar adalah di samping untuk mengkaji ketentuan-ketentuan perbankan yang perlu disesuaikan agar memenuhi ketentuan syariah dalam bentuk praktek di lapangan dan penelitian.

(6)   Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk mempelajari gangguan-gangguan yang terjadi pada generator dan menganalisa dari akibat yang biasa dan mungkin terjadi untuk menentukan sistem pengamanan yang tepat untuk generator.
(sumber: Fakultas Teknik)
Penulisan kalimat di atas adalah salah, karena tampak pada penggunaan serapan asing. Analisis adalah kata benda, barasal dari analysis yang dalam bahasa Indonesia dibakukan menjadi analisis. Sehingga dalam penulisan kata tersebut yang benar adalah analisis.
Perbaikan: Penulisan kalimat yang benar adalah tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk mempelajari gangguan-gangguan yang terjadi pada generator dan menganalisis dari akibat yang biasa dan mungkin terjadi untuk menentukan sistem pengamanan yang tepat untuk generator.

(7)   Di Indonesia, guru-guru merasa bahwa mereka menerima gajinya yang rendah dan banyak guru-guru berangkat untuk pekerjaan yang lain.
(sumber: Fakulas Ekonomi)
Penulisan kalimat di atas adalah salah, karena ketidakcermatan kalimat tampak pada bagian banyak guru-guru dimana mempertahankan kata banyak, maka kata guru dihilangkan satu.
Perbaikan: Penulisan kalimat yang benar adalah di Indonesia, guru-guru merasa bahwa mereka menerima gajinya yang rendah dan banyak guru berangkat untuk pekerjaan yang lain.

(8)   Saya membicarakan dengan beberapa mahasiswa yang keluarganya tidak mampu untuk mengirimi semua anak-anaknya ke Universitas.
(sumber: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan)
Penulisan kalimat di atas adalah salah karena tidak menggunakan kata berimbuhan yang tepat tampaknya pada kata membicarakan, seharusnya menggunakan kata berbicara. Pada penulisan kata mengirimi seharusnya menggunakan kata menyekolahkan dan ketidakcermatan kalimat pada penulisan kata bagian semua anak-anaknya seharusnya dihilangkan salah satu.
Perbaikan: Penulisan kalimat yang benar adalah saya berbicara dengan beberapa mahasiswa yang keluarganya tidak mampu untuk menyekolahkan anak-anaknya ke universitas.

(9)    Di Indonesia masalah-masalah dengan disiplin sedang lebih jelek, misalnya kemangkiran dari sekolah, kedatangan yang terlambat dan kekerasan.
(sumber: Fakultas Ekonomi Unsyiah)
Penulisan kalimat di atas salah, karena menggunakan kalimat yang tidak efektif  tampak pada bagian dengan, seharusnya dihilangkan. Pada bagian kemangkiran, seharusnya ditulis ketidakhadiran dan pada bagian kedatangan yang terlambat, seharusnya ditulis keterlambatan masuk sekolah. Pada penulisan kata di Indonesia, seharusnya setelah di Indonesia dipakai tanda koma.
Perbaikan: Di Indonesia, masalah disiplin lebih jelek, misalnya ketidakhadiran ke sekolah, keterlambatan masuk sekolah dan kekerasan.

(10)  Jika, melewati batas waktu tersebut maka alokasi jatah fakultas anda kami anggap batal.
(sumber: biro administrasi kemahasiswaan)
Penulisan kalimat di atas salah, karena penggunaan kalimat tidak efektif dan ketidakcermatan kalimat tampak pada bagian maka, seharusnya kata maka dihilangkan dan menggunakan tanda koma setelah kata tersebut.
Perbaikan: jika melewati batas tersebut, alokasi jatah fakultas anda kami anggap batal.

(11)  Kepemimpinan sebagai unsur utama dalam keorganisasian dapat dikembangkan secara akademik agar supaya memberikan konstribusi bagi pengembangan kepemimpinan.
(sumber: Fakultas Ekonomi)
Penulisan kalimat di atas salah, karena menggunakan kalimat yang tidak efektif dan ketidakcermatan kalimat tampak pada bagian agar supaya dimana pada penulisan agar tidak ditulis lagi kata supaya atau dihilangkan salah satunya..
Perbaikan: kepemimpinan sebagai unsur utama dalam keorganisasian dapat dikembangkan secara akademik agar memberikan kontribusi bagi pengembangan kepemimpinan.

(12)  Banyak pabrik-pabrik sudah ditutup karena ada lebih murah untuk membuat barang-barang di negeri asing seperti negeri-negeri Timur karena alasan pengangguran ada lebih kejahatan dari pada tahun yang lalu.
(sumber: Fakultas Ekonomi)
Penulisan kalimat di atas salah, karena menggunakan kalimat yang tidak efektif. Terdapat juga ketidakcermatan kalimat. Tampak pada pengulangan bagian banyak pabrik-pabrik di mana kalau mempertahankan kata pabrik-pabrik, maka kata banyak ditiadakan, sedangkan kalau mempertahankan kata banyak, maka kata pabrik-pabrik dihilangkan salah satu.
Perbaikan: pabrik-pabrik sudah tutup karena pembuatan barang-barang di negera asing seperti Negara-negara Timur lebih murah karena alasan banyak pengangguran.

(13)  Maka, diharuskan kepada seluruh mahasiswa muslim Unsyiah untuk mengikuti PPAI.
(sumber: Fakultas Ekonomi)
Penulisan kalimat di atas salah, karena tampak pada bagian maka, seharusnya maka tidak boleh untuk mengawali sebuah kalimat dan tidak sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa Indonesia.
Perbaikan: diharuskan kepada seluruh mahasiwa muslim Unsyiah untuk mengikuti PPAI.

(14)  Umumnya kenakalan remaja dari rumah atau keluarga rusak.
(sumber: Fakultas Ekonomi)
Penulisan kalimat di atas salah, karena menggunakan kalimat tidak efektif dan tidak menggunakan tanda koma. Tampak pada bagian rumah atau keluarga rusak kalimatnya tidak efektif, seharusnya ditulis keluarga yang tidak harmonis dan tampak pada bagian umumnya, seharusnya setelah kata umumnya dipakai tanda koma.
Perbaikan: umumnya, kenakalan remaja bermula dari keluarga yang tidak harmonis.

(15)  Bagaimanapun, mereka menjual terbang onderdil kemudian British aerospace pegawai bepergian dari Inggris ke Indonesia.
(sumber: Fakultas Ekonomi)
Penulisan kalimat di atas salah, karena menggunakan kalimat tidak efektif tampak pada bagian bagaimanapun, seharusnya bagaimanapun tidak ditulis di awal kalimat. Pada bagian britishaerospace seharusnya dimiringkan, karena britishaerospace merupakan ungkapan asing. Penggunaan tanda koma sebelum kata kemudian tidak ada.
Perbaikan: mereka menjual terbang onderdil, kemudian Britishaerospace pegawai bepergian dari Inggris ke Indonesia.

(16)  Dalam karangan ini saya akan membicara tentang perbedaan keluarga di Yogyakarta atau Jawa dan di Inggris.
(sumber: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan)
Penulisan kalimat diatas salah, karena tampak pada bagian membicara tentang, seharusnya pada kata membicara ditambahkan akhiran kan dan pada bagian dalam karangan ini, seharusnya dipakai tanda koma setelah dalam karangan ini.
Perbaikan: Dalam karangan ini, saya akan membicarakan tentang perbedaan keluarga di Yogyakarta atau Jawa dengan di Inggris

(17)  Mereka hanya boleh tidur untuk tiga jam sesudah itu mereka harus mengganti dengan lain orang.
(sumber: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan)
Penulisan kalimat di atas salah, karena menggunakan kalimat tidak efektif dan penempatan tanda koma. Tidak menggunakan tanda koma setelah tiga jam. Pada bagian kata untuk seharusnya diganti dengan selama dan pada bagian mengganti seharusnya ditulis bergantian.
Perbaikan: mereka hanya boleh tidur selama tiga jam, Sesudah itu  mereka harus bergantian dengan orang lain.

(18)  Dua golongan yang saya mau melihat untuk soal karangan ini adalah suku Kubu yang berasal dari Sumatra Selatan dan Suku Bali Aga yang berasal dari Bali. (sumber: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan)
Penulisan kalimat di atas salah, karena menggunakan kalimat tidak efektif dan mengalimi kesalahan struktur tampak pada bagian saya mau melihat, seharusnya ditulis ingin saya lihat.
Perbaikan: Dua golongan yang ingin saya lihat untuk soal karangan ini adalah suku Kubu yang berasal dari Sumatra Selatan dan Suku Bali Aga yang berasal dari Bali.

(19)  Sektor perekonomian bukan hanya merusak habitat harimau sumatera, tetapi juga ruang / jelajah satwa tersebut.
(sumber: Fakultas Ekonomi)
Penulisan kalimat di atas salah, karena menggunakan kalimat tidak efektif dan salah menggunakan pasangan kata sambung tampak pada bagian bukan hanya, seharusnya ditulis tidak hanya.
Perbaikan: sektor perekonomian tidak hanya merusak habitat harimau sumatera, tetapi juga ruang / jelajah satwa tersebut.

(20)  Maupun mereka ada rencana-rencana misalnya, untuk mengatasi masalah-masalah pemerintah Indonesia mencoba transmigrasi.
(sumber: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan)
Penulisan kalimat di atas salah, karena menggunakan kalimat tidak efektif tampak pada bagian maupun, karena maupun tidak boleh ditulis di awal kalimat atau diganti dengan walaupun demikian dan dipakai tanda koma setelah walaupun demikian. Pada bagian ada, seharusnya ditulis mempunyai supaya kalimatnya efektif.
Perbaikan: walaupun demikian, mereka mempunyai rencana-rencana misalnya, untuk mengatasi masalah-masalah kependudukan, pemerintah Indonesia menggalakan program transmigrasi.























BAB IV
PENUTUP


3.1. Simpulan
Berdasarkan hasil dari bab II adalah kesalahan ejaan dan kalimat pada media ruang di Unsyiah masih banyak. Penulis yang ada di media ruang di Unsyiah masih belum mengerti tentang cara-cara penulisan ejaan dan kalimat yang benar. Masih banyak terdapat penggunaan kata yang tidak baku. Kesalahan juga terdapat pada penulisan ungkapan asing yang tidak dicetak dengan huruf miring. Kesalahan penulisan ejaan  pada media ruang di Unsyiah meliputi, kesalahan penulisan huruf kapital, kesalahan tanda koma, kesalahan tanda hubung, kesalahan tanda titik dua, dan kesalahan tanda garis miring. Kesalahan penulisan kalimat pada media ruang di Unsyiah meliputi: ketidakcermatan kalimat, dan kesalahan kata penghubung.

3.2. Saran
Setelah penulis melakukan analisis terhadap media ruang di Unsyiah, penulis menyarankan kepada para penulis pada media ruang di Unsyiah, untuk memahami kembali cara penulisan ejaan dan kalimat yang benar, karena penulisan ejaan dan kalimat yang baik harus sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Para guru atau dosen yang mempunyai pengetahuan lebih tentang ejaan dan kalimat, agar memperbaiki ejaan dan kalimat yang benar bagi mahasiswa dan mahasiswi di Unsyiah. Hasil anlisis ini dapat memberikan masukan kepada para penulis dan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi calon guru maupun dosen dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran atau perkuliahan. Bagi calon guru atau dosen dapat menjelaskan bentuk-bentuk kesalahan penyusunan kalimat efektif  dan bagaimana cara pembetulannya sehingga penyusun kalimat yang telah dihasilkan peserta didik menjadi benar.





BAB V
DAFTAR PUSTAKA


Alisyahbana, Sutan Takdir. 1949. Tatabahasa Baru Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia

Dardjowidjodjo, Soenjono. 1995. “Masalah dalam Pengajaran Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Asing di Indonesia”. Kongres Internasional Pengajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing , 28-30 Agustus 1995 di Universitas Indonesia, Jakarta.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka

Keraf, Gorys. 1991. Tatabahasa Rujukan Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Grasindo.

Kridalaksana, Harimurti. (2008:54) Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka

Norissh, John. 1983. Language Learners and Theirs Errors. London : The Macmillan Press.

Perera. (1991:21) Menulis Ilmiah. Banda Aceh: UNSYIAH

Ramlan. 1996. Tatabahasa Baru Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia

Tarigan, Henry Guntur. 1988. Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa. Bandung : Penerbit Angkasa.

0 komentar:

Posting Komentar