BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Fungsi bahasa
adalah sebagai alat untuk komunikasi dalam masyarakat. Komunikasi ini adalah proses, maksud atau
amanat orang lain dan aktivitas komunikasi itu bersifat dinamis. Bahasa
Indonesia bukanlah bahasa dengan sistem yang tunggal. Sebagai bahasa yang hidup, bahasa Indonesia
mempunyai variasi-variasi atau ragam-ragam yang masing-masing memiliki fungsi
tersendiri dalam proses komunikasi. Bahasa Indonesia yang digunakan dalam karya
ilmiah adalah bahasa baku. Oleh karena itu bahasa yang digunakan harus
mengikuti kaidah-kaidah kebahasaan yang ada. Penyusunan aspek kebahasaan itu
berkaitan erat dengan bahasa sebagai sistem lambang bunyi dengan
karakteristiknya. Kesalahan penggunaan bahasa bisa menimbulkan interpretasi
yang berbeda antara orang yang satu dan yang lainnya.
Kesalahan bahasa sering dilakukan oleh pemakai bahasa, mulai dari
masyarakat awam sampai dengan masyarakat intelektual. Dalam kenyataan
penggunaan bahasa Indonesia sehari-hari, sering kita jumpai kesalahan bahasa
Indonesia yang salah atau tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Contoh kesalahan
berbahasa dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut:
1.
Mini bus
2.
Lanjut usia
3.
Pertama kali
4.
Vocal grup
5.
Lain kali
Tidak semua orang benar dalam berbahasa baik
secara lisan dan tulisan. Seorang yang pandai bahasa pun tidak luput dari
melakukan kesalahan berbahasa. Kita harus mengakui bahwa belajar bahasa itu
penting. Meskipun secara alamiah sejak kecil kita sudah bisa berbahasa
Indonesia. Secara ilmiah kita belum mampu berbahasa dengan baik dan benar.
Jangan menganggap bahwa berbahasa Indonesia itu mudah sehingga kita tidak
merasa perlu belajar dan menggunakan bahasa tersebut secara cermat. Agar sukses
dalam belajar dan menggunakan bahasa Indonesia kita harus secermat mungkin
dalam menggunakan bahasa sehingga persentase kesalahan yang kita lakukan
relatife kecil.
Berdasarkan judul di atas, penulis merasa
penting untuk menganalisis kesalahan penggunaan ejaan dan kalimat, dibuatlah makalah ini yang berjudul “Analisis Kesalahan Ejaan dan Kalimat pada Media Ruang
di Unsyiah”.
1.2 Rumusan Masalah
Masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut
(1).
Bagaimanakah kesalahan ejaan pada media ruang Unsyiah?
(2). Bagaimanakah
kesalahan kalimat pada media ruang di Unsyiah?
1.3 Tujuan
Tujuan dalam masalah ini adalah sebagai berikut
(1). Menjelaskan
kesalahan ejaan pada media ruang di Unsyiah
(2). Menjelaskan kesalahan kalimat pada media
ruang di Unsyiah
BAB II
KAJIAN
TEORI
Parera (1991:21) menjelaskan bahwa kesatuan
paragraph berarti kalimat-kalimat dalam satu paragraph harus menggambarkan
hubungan dan menunjukkan ikatan untuk mendukung satu gagasan dan pikiran
sebagai pokok pikiran. Kesatuan berarti ada hubungan mengenai masalah dan tema
dalam pengembangan.
Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (1990), kalimat adalah kesatuan ujar yang mengungkapkan suatu
konsep pikiran dan perasaan, perkataan, satuan bahasa yang secara relatif
berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final dan secara aktual ataupun
potensial terdiri atas klausa. Kalimat merupakan satuan bahasa yang secara
relatif dapat berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi akhir dan terdiri atas
klausa (Cook, 1971; Elson dan Picket, 1969) . kalimat adalah suatu bentuk
linguistis, yang tidak termasuk ke dalam suatu bentuk yang lebih besar karena
metupakan suatu konstruksi gramatikal (Bloomfield, 1955). Senada dengan Bloomfild,
Hockett (1985) menyatakan bahwa kalimat adalah suatu konstitut atau bentuk yang
bukan konstituen, suatu bentuk gramatikal yang tidak termasuk ke dalam
konstruksi gramatikal lain. Di sisi lain, Lado (1968) mengatakan bahwa kalimat
adalah satuan terkecil dari ekspresi lengkap. Pendapat Lado dipertegas lagi
oleh Sutan Takdir Alisyahbana (1978) yang mengatakan bahwa kalimat adalah
satuan bentuk bahasa yang terkecil, yang mengucapkan suatu pikiran yang
lengkap. Sementara itu, Ramlan (1996) mengatakan bahwa kalimat adalah satuan
gramatikal yang dibatasi oleh adanya jeda panjang yang disertai nada akhir
turun atar naik.
Beberapa
referensi yang berguna bagi landasan berpijak untuk analisa ini antara lain: Norish (1983) tentang pembelajar bahasa dan
kesalahan-kesalahannya, termasuk di dalamnya kesalahan pembelajar dalam
menulis; H.V. George (1972) mengenai
kesalahan-kesalahan umum yang dilakukan oleh pembelajar, beberapa penyebab
kesalahan berbahasa, dan cara mengatasi
kesalahan berbahasa; O’Grady, et.al. (1989) tentang kesalahan berbahasa
yang dihubungankan dengan masalah interlanguage
dan interference dalam perolehan bahasa kedua (L2); Tarigan (1988)
mengenai teori kesalahan berbahasa dan langkah-langkah dalam melakukan analisis
kesalahan berbahasa; Tarigan (1989) yang membahas secara rinci pengajaran
remedi bahasa sebagai tindak lanjut ditemukannya berbagai kesalahan berbahasa
agar kesalahan-kesalahan tersebut tidak terjadi lagi dalam proses pembelajaran
bahasa asing/kedua; Lightbown dan Nina Spada (1999) mengenai pembelajaran
bahasa kedua dan berbagai aspeknya. Referensi-referensi tentang tata bahasa
Indonesia dan aspek-aspeknya dapat dirunut dari
Alieva et. Al (1991), Moeliono (1993), Dardjowidjoyo (1984).
Sebagai
langkah antisipasi, ia mengajukan dua alternatif, (1) memberi waktu khusus
untuk melakukan koreksi atas kesalahan-kesalahan, (2) mengarahkan sikap dan
perasaan pembelajar pada bentuk-bentuk
standar bahasa target. Apabila langkah antisipasi gagal dan terjadi kesalahan
berbahasa, maka diperlukan langkah-langkah remedi yang meliputi: (1)
mengidentifikasi dan mendaftar bentuk-bentuk yang tidak diinginkan, (2)
menyeleksi sejumlah bentuk yang tidak diinginkan tersebut untuk proses remedi,
(3) mempelajari setiap kesalahan yang sudah diseleksi sebagai bahan pertimbangan penyiapan bahan
untuk pembelajaran ulang dengan pendekatan yang berbeda terhadap bentuk-bentuk
yang diinginkan, (4) menentukan organisasi dan strategi pembelajaran dalam
kelas sehingga hasil remedi ini dapat diaplikasikan, (5) memilih dan membuat materi remedi untuk
kesalahan-kesalahan khusus, dan (6) menerapkan hasil-hasil tersebut dalam
proses pembelajaran dan aktivitas kelas secara terus-menerus dengan tetap
memperhatikan kesalahan-kesalahan yang terjadi (Norrish, 1972: 80).
Tarigan
mengajukan langkah-langkah prosedur tersebut yang merupakan modifikasi
langkah-langkah analisis kesalahan yang diajukan Ellis (1986) dan Sidhar (1985). Langkah-langkah tersebut dijelaskan sebagai
berikut: (1) mengumpulkan data yang berupa kesalahan-kesalahan berbahasa yang
dibuat pembelajar, (2) mengidentifikasi dan mengklasifikasi kesalahan;
tahap pengenalan dan pemilah-milahan
kesalahan berdasarkan kategori ketatabahasaan, (3) membuat peringkat kesalahan
yang berarti membuat urutan kesalahan berdasarkan keseringan
kesalahan-kesalahan itu muncul, (4) menjelaskan kesalahan dengan
mendeskripsikan letak kesalahan, sebab-sebabnya dan pemberian contoh yang
benar, (5) membuat perkiraan daerah atau butir kebahasaan yang rawan
menyebabkan kesalahan, dan (6) mengoreksi kesalahan berupa pembetulan dan
penghilangan kesalahan berupa penyusunan bahan yang tepat dan penentuan
strategi pembelajaran yang serasi (Tarigan, 1988: 71-72).
Norish
(1983) tentang pembelajar bahasa dan kesalahan-kesalahannya, termasuk di
dalamnya kesalahan pembelajar dalam menulis; H.V. George (1972) mengenai kesalahan-kesalahan umum yang
dilakukan oleh pembelajar, beberapa penyebab kesalahan berbahasa, dan cara
mengatasi kesalahan berbahasa; O’Grady,
et.al. (1989) tentang kesalahan berbahasa yang dihubungankan dengan masalah interlanguage dan interference dalam perolehan
bahasa kedua (L2); Tarigan (1988) mengenai teori kesalahan berbahasa dan
langkah-langkah dalam melakukan analisis kesalahan berbahasa; Tarigan (1989)
yang membahas secara rinci pengajaran remedi bahasa sebagai tindak lanjut
ditemukannya berbagai kesalahan berbahasa agar kesalahan-kesalahan tersebut
tidak terjadi lagi dalam proses pembelajaran bahasa asing/kedua; Lightbown dan
Nina Spada (1999) mengenai pembelajaran bahasa kedua dan berbagai aspeknya.
Referensi-referensi tentang tata bahasa Indonesia dan aspek-aspeknya dapat
dirunut dari Alieva et. Al (1991),
Moeliono (1993), Dardjowidjoyo (1984).
Selain
langkah-langkah yang diajukan di atas, Tarigan juga mengajukan tahap-tahap
pembelajaran remedi sebagai tindak lanjut dari identifikasi dan analisis
kesalahan-kesalahan berbahasa. Tahap-tahap itu meliputi, diagnosis kesalahan,
perawatan/penyembuhan kesalahan, penanggulangan kesalahan dan perbaikan
kesalahan. Pembelajaran remedi ini hendaknya didasarkan atas
pertimbangan-pertimbangan (1) frekuensi kesalahan, (2) kesalahan insidental
atau kesalahan abadi/terus-menerus, (3) dampak kesalahan tersebut terhadap
performansi berbahasa pembelajar, (4) dampak kesalahan tersebut terhadap
pemaknaan bahasa, (5) peluang
keberhasilan dalam pengurangan
kesalahan, (6) dampak pada pembelajar itu sendiri (Tarigan, 1988: 50-56).
Mengenai metode pembelajaran remedi, diusulkan
beberapa tahap antara lain:
1. membatasi ranah masalah dan menentukan ‘teaching point’,
2. memberi contoh-contoh yang jelas mengenai
bentuk-bentuk yang benar dari kesalahan-kesalahan yang mereka buat,
3. memberi kesempatan yang cukup dalam
penggunaan bentuk-bentuk yang tepat dalam berbagai konteks bahasa.
Sementara
itu, Lightbown dan Nina Spada memberikan alternatif usulan pembelajaran bahasa
kedua/asing yang memungkinkan tereduksinya kesalahan-kesalahan berbahasa.
Usulan itu dirumuskan dalam kalimat-kalimat imperatif sebagai berikut:
1. Get it right from beginning,
betul/benar sejak awal,
2. Say what you mean and mean
what you say, katakanlah apa yang Anda maksudkan, dan
artikan apa yang Anda katakan,
3. Just listen...and read, dengarkanlah dan baca,
4. Teach what is teachable, ajarkanlah apa yang bisa diajarkan,
5. Get it right in the end, betul/benar di akhir (Lightbown,1999: 117-152)
BAB III
PEMBAHASAN
2.1. Kesalahan Ejaan pada media ruang di Unsyiah
(1) 20.00 wib s/d
selesai
(sumber: Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam)
Penulisan yang terdapat pada ejaan s/d adalah
salah, karena penggunaan tanda garis
miring tidak digunakan pada singkatan umum.
Perbaikan: penulisan yang benar adalah s.d.
(2)08:00
(sumber: Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam)
Penulisan yang terdapat pada ejaan 08:00
adalah salah, karena tanda titik dua tidak dipakai untuk memisahkan angka jam,
menit, dan detik yang menunjukkan waktu.
Perbaikan: penulisan yang benar adalah 08.00.
(3) jum’at
(sumber: Masjid Jamik Kampus Kopelma
Darussalam)
Penulisan yang terdapat pada ejaan jum’at
adalah salah, karena kata jum’at merupakan kata tidak baku.
Perbaikan: Penulisan yang benar adalah jumat.
(4) tempat2
(sumber: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam)
Penulisan yang terdapat pada kata ejaan
tempat2 adalah salah, karena dalam bahasa Indonesia tidak boleh menggunakan
tanda 2 untuk menyatakan unsur-unsur kata ulang, tapi harus menggunakan tanda
hubung(-).
Perbaikan: penulisan ejaan yang benar adalah
tempat-tempat.
(5) Skill
(sumber: Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pengetahuan)
Penulisan yang terdapat pada ejaan Skill
adalah salah, karena kata skill
merupakan ungkapan asing. Ungkapan asing harus menggunakan huruf miring.
Perbaikan;Penulisan yang benar adalah Skill
(6) Mesjid
(sumber: Masjid Jamik Kampus Kopelma
Darussalam)
Penulisan pada kata ejaan Mesjid adalah salah,
karena mesjid merupakan kata tidak baku.
Perbaikan: Penulisan yang benar adalah Masjid.
(7) Minggu/ 25 September 2011
(sumber: Masjid Jamik Kampus Kopelma
Darussalam)
Penulisan pada kata ejaan Minggu/ 25 september
2011 adalah salah, karena tanda garis miring tidak dipakai pada penulisan
tanggal, tapi menggunakan tanda koma.
Perbaikan: penulisan kata ejaan yang benar
adalah Minggu, 25 September 2011
(8) kamu2
(sumber: Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pengetahuan)
Penulisan kata ejaan kamu2 salah, karena
pada penulisan kata ulang tidak boleh menggunakan tanda 2, tapi harus
menggunakan tanda hubung(-). Penulisan tand a 2 tidak ada dalam kaidah bahasa
Indonesia.
Perbaikan: penulisan kata ejaan yang benar
adalah kamu-kamu.
(9) sayur mayur
(sumber: Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam)
Penulisan kata ejaan sayur mayur
di atas salah, karena untuk menyatakan
unsur-unsur kata ulang, itu harus menggunakan tanda hubung(-).
Perbaikan: Penulisan yang benar adalah sayur-mayur
(10) 14:30
(sumber: Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam)
penulisan
waktu di atas salah,
karena tanda titik dua tidak dipakai untuk
memisahkan angka jam, menit, dan detik, tapi menggunakan tanda titik. Tanda
titik dua dipakai di antara jilid atau nomor dan halaman, antara bab dan ayat
dalam kitab suci. Pada penulisan waktu di atas
tidak ditulis Waktu
Indonesia Bagian Barat.
Perbaikan: Penulisan yang benar adalah 11.30
WIB
(11) 23 sept.
(sumber: Fakultas Ilmu Sosial dan Politik)
Penulisan
tanggal diatas salah,
karena penulisan nama
bulan di atas disingkat, seharusnya ditulis secara lengkap.
Perbaikan: Penulisan yang benar adalah 23 September.
(12) Dikawasan
(sumber: Ruang Kuliah Umum 2)
Penulisan di pada
kata dikawasan adalah salah, karena di
merupakan kata depan. Kawasan merupakan kata sifat, jadi antara di dengan kawasan dipisahkan.
Perbaikan: Penulisan
yang benar adalah di kawasan.
(13) Paradise Institute
(sumber: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan)
Penulisan ejaan Paradise Institute adalah salah, karena Paradise
Institute merupakan ungkapan asing. Pada penulisan ungkapan asing harus
menggunakan huruf miring.
Perbaikan: penulisan yang benar adalah Paradise Institute.
(14) 5000
(sumber: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan)
penulisan ejaan pada jumlah mata uang di atas salah, karena tidak
dipakai lambing mata uang
dan tanda titik. Penulisan yang bertujuan untuk jumlah uang itu harus
menggunakan lambang mata uang suatu negara.
Perbaikan: Penulisan
yang benar adalah Rp. 5.000,-
(15) Rp10.000
(sumber: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam)
penulisan jumlah
mata uang di atas salah, karena di antara Rp dan jumlah uang tidak dipakai tanda titik. Tanda titik dipakai
untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan tanda waktu.
Perbaikan: Penulisan
yang benar adalah Rp. 10.000.-.
(16) Makalah (full papers)
(sumber: Biro Unsyiah)
Penulisan ejaan full papers adalah salah, karena full papers merupakan
ungkapan asing. Pada penulisan ungkapan asing harus menggunakan huruf miring.
Perbaikan: Penulisan yang benar adalah full papers.
(17) Rumah-Tanah-Toko
(sumber: Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam)
Penulisan nama tempat di atas salah, karena pemisahan nama tempat menggunakan tanda hubung. Pemisahan nama tempat dipakai tanda koma. Tanda
hubung dipakai untuk menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah oleh
pergantian baris. tapi menggunakan tanda koma.
Perbaikan: Penulisan yang benar adalah Rumah, Tanah, dan Toko .
(18) TOEFL
(sumber: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan)
penulisan TOEFL di atas salah, karena TOEFL merupakan ungkapan asing. Penulisan pada
ungkapan asing harus menggunakan huruf miring. Perbaikan: Penulisan yang benar adalah TOEFL .
(19) kwarto
(sumber: Ruang Kuliah Umum 3)
Penulisan kwarto adalah salah,
karena kata kwarto merupakan
kata tidak baku. Penulisan kata
tidak baku tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.
Perbaikan: Penulisan
yang benar adalah Kuarto.
(20) a/n
(sumber: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam)
penulisan ejaan a/n adalah salah, karena menggunakan garis miring pada
singkatan umum. Garis miring tidak dipakai pada singkatan umum. Garis miring
dipakai di dalam nomor surat dan nomor pada alamat penandaan masa satu tahun
yang terbagi dalam dua tahun takwin dan dipakai sebagai pengganti kata atau atau tiap. pada singkatan
umum dipakai satu tanda titik.
Perbai: Penuliskanan yang benar adalah a.n.
2.2. Kesalahan kalimat pada media ruang di
Unsyiah
(1) Dari penelitian
tersebut dapat di tarik suatu kesimpulan bahwa perbuatan
dokter itu melawan hukum apabila: melanggar hak subyektif orang lain.
(sumber: Fakultas Kedokteran)
Penulisan kalimat di atas adalah salah, karena kesalahan dalam menulis
ejaan subyektif.
Perbaikan: Penulisan yang benar adalah dari penelitian tersebut dapat
di tarik suatu kesimpulan bahwa perbuatan dokter itu melawan hukum apabila:
melanggar hak subjektif orang lain.
(2) Penulis menyadari
sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan-kekurangan yang terpapar dalam skripsi
ini.
(sumber: Fakultas Hukum)
Kesalahan penulisan kalimat di
atas adalah ketidakcermatan kalimat, tampak pada pengulangan bagian banyak
kekurangan-kekurangan di mana kalau mempertahankan kata banyak, maka kata
kekurangan dihilangakan salah satu, sedangkan kalau mempertahankan kata
kekurangan-kekurangan, maka kata banyak ditiadakan.
Perbaikan: Penulisan yang benar adalah penulis menyadari sepenuhnya
bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam skripsi ini.
(3) Tetapi dalam
pemakaian dan pemeliharaan peralatan yang baik serta penempatan jenis pangaman
maupun sistem pengamanannya, maka gangguan-gangguan tersebut dapat berkurang.
(sumber: Fakultas Teknik)
Kesalahan penulisan kalimat di atas adalah salah, karena kata tetapi
merupakan kata penghubung antarbagian kalimat bukan kata penghubung kalimat.
Perbaikan: Penulisan yang benar adalah nemun demikian, dengan pemakaian
an pemeliharaan peralatan yang baik serta penempatan jenis pengaman maupun
sistem pengamanannya, maka gangguan-gangguan tersebut dapat berkurang.
(4) seringkali kita jumpai
berbagai macam penyakit yang disebabkan oleh jamur, namun sedikit sekali
pengendalinya debgab secarabiologis melainkan banyak yang menggunakan dengan
bahan-bahan kimia, sehingga dapat menimbulkan berbagai dampak yang merugikan
lingkungan.
(sumber: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam)
Penulisan kalimat di atas adalah salah, karena
kata namun merupakan kata penghubung antarkalimat bukan kata penghubung
antarbagian kalimat. Selain itu ketidakcermatan kalimat tampak pada pengulangan
bagian banyak bahan-bahan sehingga dalam penggunaannya hanya boleh salah satu
saja.
Perbaikan: Penulisan kalimat yang benar adalah seringkali kita jumpai
berbagai macam penyakit yang disebabkan oleh jamur. Namun, sedikit sekali
pengendalinya dengan secara biologis melainkan banyak yang menggunakan dengan
bahan kimia, sehingga dapat menimbulkan berbagai dampak yang merugikan
lingkungan.
(5) Disamping untuk
mengkaji ketentuan-ketentuan perbankan yang perlu disesuaikan agar memenuhi
ketentuan syari’ah dalam bentuk praktek di lapangan dan penelitian.
(sumber: Fakultas Ekonomi)
Penulisan kalimat di atas adalah salah,karena tampak pada penggunaan
kata disamping, karena samping bukan merupakan kata kerja. Terjadi kesalahan
dalam penulisan kata syari’ah. Perbaikan: Penulisan kalimat yang benar adalah
di samping untuk mengkaji ketentuan-ketentuan perbankan yang perlu disesuaikan
agar memenuhi ketentuan syariah dalam bentuk praktek di lapangan dan penelitian.
(6) Tujuan dari
penulisan skripsi ini adalah untuk mempelajari gangguan-gangguan yang terjadi
pada generator dan menganalisa dari akibat yang biasa dan mungkin terjadi untuk
menentukan sistem pengamanan yang tepat untuk generator.
(sumber: Fakultas Teknik)
Penulisan kalimat di atas adalah salah, karena tampak pada penggunaan
serapan asing. Analisis adalah kata benda, barasal dari analysis yang dalam
bahasa Indonesia dibakukan menjadi analisis. Sehingga dalam penulisan kata
tersebut yang benar adalah analisis.
Perbaikan: Penulisan kalimat yang benar adalah tujuan dari penulisan
skripsi ini adalah untuk mempelajari gangguan-gangguan yang terjadi pada
generator dan menganalisis dari akibat yang biasa dan mungkin terjadi untuk
menentukan sistem pengamanan yang tepat untuk generator.
(7) Di Indonesia,
guru-guru merasa bahwa mereka menerima gajinya yang rendah dan banyak guru-guru
berangkat untuk pekerjaan yang lain.
(sumber: Fakulas Ekonomi)
Penulisan kalimat di atas adalah salah, karena ketidakcermatan kalimat
tampak pada bagian banyak guru-guru dimana mempertahankan kata banyak, maka
kata guru dihilangkan satu.
Perbaikan: Penulisan kalimat yang benar adalah di Indonesia, guru-guru
merasa bahwa mereka menerima gajinya yang rendah dan banyak guru berangkat
untuk pekerjaan yang lain.
(8) Saya membicarakan
dengan beberapa mahasiswa yang keluarganya tidak mampu untuk mengirimi semua
anak-anaknya ke Universitas.
(sumber: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan)
Penulisan kalimat di atas adalah salah karena tidak menggunakan kata
berimbuhan yang tepat tampaknya pada kata membicarakan, seharusnya menggunakan
kata berbicara. Pada penulisan kata mengirimi seharusnya menggunakan kata
menyekolahkan dan ketidakcermatan kalimat pada penulisan kata bagian semua
anak-anaknya seharusnya dihilangkan salah satu.
Perbaikan: Penulisan kalimat yang benar adalah saya berbicara dengan
beberapa mahasiswa yang keluarganya tidak mampu untuk menyekolahkan
anak-anaknya ke universitas.
(9) Di Indonesia
masalah-masalah dengan disiplin sedang lebih jelek, misalnya kemangkiran dari
sekolah, kedatangan yang terlambat dan kekerasan.
(sumber: Fakultas Ekonomi Unsyiah)
Penulisan kalimat di atas salah, karena menggunakan kalimat yang tidak
efektif tampak pada bagian dengan,
seharusnya dihilangkan. Pada bagian kemangkiran, seharusnya ditulis ketidakhadiran
dan pada bagian kedatangan yang terlambat, seharusnya ditulis keterlambatan
masuk sekolah. Pada penulisan kata di Indonesia, seharusnya setelah di
Indonesia dipakai tanda koma.
Perbaikan: Di Indonesia, masalah disiplin lebih jelek, misalnya
ketidakhadiran ke sekolah, keterlambatan masuk sekolah dan kekerasan.
(10) Jika, melewati
batas waktu tersebut maka alokasi jatah fakultas anda kami anggap batal.
(sumber: biro administrasi kemahasiswaan)
Penulisan kalimat di atas salah, karena penggunaan kalimat tidak
efektif dan ketidakcermatan kalimat tampak pada bagian maka, seharusnya kata
maka dihilangkan dan menggunakan tanda koma setelah kata tersebut.
Perbaikan: jika melewati batas tersebut, alokasi jatah fakultas anda
kami anggap batal.
(11) Kepemimpinan
sebagai unsur utama dalam keorganisasian dapat dikembangkan secara akademik
agar supaya memberikan konstribusi bagi pengembangan kepemimpinan.
(sumber: Fakultas Ekonomi)
Penulisan kalimat di atas salah, karena menggunakan kalimat yang tidak
efektif dan ketidakcermatan kalimat tampak pada bagian agar supaya dimana pada
penulisan agar tidak ditulis lagi kata supaya atau dihilangkan salah satunya..
Perbaikan: kepemimpinan sebagai unsur utama dalam keorganisasian dapat
dikembangkan secara akademik agar memberikan kontribusi bagi pengembangan
kepemimpinan.
(12) Banyak pabrik-pabrik
sudah ditutup karena ada lebih murah untuk membuat barang-barang di negeri
asing seperti negeri-negeri Timur karena alasan pengangguran ada lebih
kejahatan dari pada tahun yang lalu.
(sumber: Fakultas Ekonomi)
Penulisan kalimat di atas salah, karena menggunakan kalimat yang tidak
efektif. Terdapat juga ketidakcermatan kalimat. Tampak pada pengulangan bagian
banyak pabrik-pabrik di mana kalau mempertahankan kata pabrik-pabrik, maka kata
banyak ditiadakan, sedangkan kalau mempertahankan kata banyak, maka kata
pabrik-pabrik dihilangkan salah satu.
Perbaikan: pabrik-pabrik sudah tutup karena pembuatan barang-barang di
negera asing seperti Negara-negara Timur lebih murah karena alasan banyak
pengangguran.
(13) Maka, diharuskan
kepada seluruh mahasiswa muslim Unsyiah untuk mengikuti PPAI.
(sumber: Fakultas Ekonomi)
Penulisan kalimat di atas salah, karena tampak pada bagian maka,
seharusnya maka tidak boleh untuk mengawali sebuah kalimat dan tidak sesuai
dengan kaidah-kaidah bahasa Indonesia.
Perbaikan: diharuskan kepada seluruh mahasiwa muslim Unsyiah untuk
mengikuti PPAI.
(14) Umumnya kenakalan
remaja dari rumah atau keluarga rusak.
(sumber: Fakultas Ekonomi)
Penulisan kalimat di atas salah, karena menggunakan kalimat tidak
efektif dan tidak menggunakan tanda koma. Tampak pada bagian rumah atau
keluarga rusak kalimatnya tidak efektif, seharusnya ditulis keluarga yang tidak
harmonis dan tampak pada bagian umumnya, seharusnya setelah kata umumnya
dipakai tanda koma.
Perbaikan: umumnya, kenakalan remaja bermula dari keluarga yang tidak
harmonis.
(15) Bagaimanapun, mereka
menjual terbang onderdil kemudian British aerospace pegawai bepergian dari
Inggris ke Indonesia.
(sumber: Fakultas Ekonomi)
Penulisan kalimat di atas salah, karena menggunakan kalimat tidak
efektif tampak pada bagian bagaimanapun, seharusnya bagaimanapun tidak ditulis
di awal kalimat. Pada bagian britishaerospace seharusnya dimiringkan, karena
britishaerospace merupakan ungkapan asing. Penggunaan tanda koma sebelum kata
kemudian tidak ada.
Perbaikan: mereka menjual terbang onderdil, kemudian Britishaerospace
pegawai bepergian dari Inggris ke Indonesia.
(16) Dalam karangan ini
saya akan membicara tentang perbedaan keluarga di Yogyakarta atau Jawa dan di
Inggris.
(sumber: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan)
Penulisan kalimat diatas salah, karena tampak pada bagian membicara
tentang, seharusnya pada kata membicara ditambahkan akhiran kan dan pada bagian
dalam karangan ini, seharusnya dipakai tanda koma setelah dalam karangan ini.
Perbaikan: Dalam karangan ini, saya akan membicarakan tentang perbedaan
keluarga di Yogyakarta atau Jawa dengan di Inggris
(17) Mereka hanya boleh
tidur untuk tiga jam sesudah itu mereka harus mengganti dengan lain orang.
(sumber: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan)
Penulisan kalimat di atas salah, karena menggunakan kalimat tidak efektif
dan penempatan tanda koma. Tidak menggunakan tanda koma setelah tiga jam. Pada
bagian kata untuk seharusnya diganti dengan selama dan pada bagian mengganti
seharusnya ditulis bergantian.
Perbaikan: mereka hanya boleh tidur selama tiga jam, Sesudah itu mereka harus bergantian dengan orang lain.
(18) Dua golongan yang
saya mau melihat untuk soal karangan ini adalah suku Kubu yang berasal dari
Sumatra Selatan dan Suku Bali Aga yang berasal dari Bali. (sumber: Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pengetahuan)
Penulisan kalimat di atas salah, karena menggunakan kalimat tidak
efektif dan mengalimi kesalahan struktur tampak pada bagian saya mau melihat,
seharusnya ditulis ingin saya lihat.
Perbaikan: Dua golongan yang ingin saya lihat untuk soal karangan ini
adalah suku Kubu yang berasal dari Sumatra Selatan dan Suku Bali Aga yang
berasal dari Bali.
(19) Sektor perekonomian
bukan hanya merusak habitat harimau sumatera, tetapi juga ruang / jelajah satwa
tersebut.
(sumber: Fakultas Ekonomi)
Penulisan kalimat di atas salah, karena menggunakan kalimat tidak
efektif dan salah menggunakan pasangan kata sambung tampak pada bagian bukan
hanya, seharusnya ditulis tidak hanya.
Perbaikan: sektor perekonomian tidak hanya merusak habitat harimau
sumatera, tetapi juga ruang / jelajah satwa tersebut.
(20) Maupun mereka ada
rencana-rencana misalnya, untuk mengatasi masalah-masalah pemerintah Indonesia
mencoba transmigrasi.
(sumber: Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pengetahuan)
Penulisan kalimat di atas salah, karena
menggunakan kalimat tidak efektif tampak pada bagian maupun, karena maupun
tidak boleh ditulis di awal kalimat atau diganti dengan walaupun demikian dan
dipakai tanda koma setelah walaupun demikian. Pada bagian ada, seharusnya
ditulis mempunyai supaya kalimatnya efektif.
Perbaikan: walaupun demikian, mereka mempunyai
rencana-rencana misalnya, untuk mengatasi masalah-masalah kependudukan,
pemerintah Indonesia menggalakan program transmigrasi.
BAB IV
PENUTUP
3.1. Simpulan
Berdasarkan hasil dari bab II adalah
kesalahan ejaan dan kalimat pada media ruang di Unsyiah masih banyak. Penulis
yang ada di media ruang di Unsyiah masih belum mengerti tentang cara-cara
penulisan ejaan dan kalimat yang benar. Masih banyak terdapat penggunaan kata
yang tidak baku. Kesalahan juga terdapat pada penulisan ungkapan asing yang
tidak dicetak dengan huruf miring. Kesalahan penulisan ejaan pada media ruang di Unsyiah meliputi,
kesalahan penulisan huruf kapital, kesalahan tanda koma, kesalahan tanda
hubung, kesalahan tanda titik dua, dan kesalahan tanda garis miring. Kesalahan
penulisan kalimat pada media ruang di Unsyiah meliputi: ketidakcermatan
kalimat, dan kesalahan kata penghubung.
3.2. Saran
Setelah penulis melakukan analisis terhadap
media ruang di Unsyiah, penulis menyarankan kepada para penulis pada media
ruang di Unsyiah, untuk memahami kembali cara penulisan ejaan dan kalimat yang
benar, karena penulisan ejaan dan kalimat yang baik harus sesuai dengan kaidah
bahasa Indonesia. Para guru atau dosen yang mempunyai pengetahuan lebih tentang
ejaan dan kalimat, agar memperbaiki ejaan dan kalimat yang benar bagi mahasiswa
dan mahasiswi di Unsyiah. Hasil anlisis ini dapat memberikan masukan kepada
para penulis dan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi calon guru
maupun dosen dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran atau perkuliahan. Bagi
calon guru atau dosen dapat menjelaskan bentuk-bentuk kesalahan penyusunan
kalimat efektif dan bagaimana cara
pembetulannya sehingga penyusun kalimat yang telah dihasilkan peserta didik
menjadi benar.
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
Alisyahbana, Sutan Takdir. 1949. Tatabahasa Baru
Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia
Dardjowidjodjo, Soenjono. 1995.
“Masalah dalam Pengajaran Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Asing di Indonesia”.
Kongres Internasional Pengajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing , 28-30
Agustus 1995 di Universitas Indonesia, Jakarta.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta:
Balai Pustaka
Keraf, Gorys. 1991. Tatabahasa Rujukan Bahasa
Indonesia. Jakarta: PT Grasindo.
Kridalaksana, Harimurti.
(2008:54) Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka
Norissh, John. 1983. Language Learners and Theirs Errors.
London : The Macmillan Press.
Perera. (1991:21) Menulis Ilmiah. Banda Aceh: UNSYIAH
Ramlan. 1996. Tatabahasa
Baru Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia
Tarigan, Henry Guntur. 1988. Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa.
Bandung : Penerbit Angkasa.
0 komentar:
Posting Komentar