EKOLOGI INDUSTRI ALUMINIUM
Makalah
disusun untuk memenuhi tugas
mata kuliah Pembangunan Berkelanjutan
oleh
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
2013
DAFTAR
ISI
Halaman
KATA PENGANTAR........................................................................................ i
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
LINGKUNGAN UDARA.................................................................................. 1
A. Lapisan Atmosfer dan Permasalahannya.......................................................... 1
1.
Struktur lapisan atmosfer............................................................................. 2
2.
Fungsi lapisan atmosfer............................................................................... 4
3.
Kerusakan lapisan atmosfer......................................................................... 5
a.
Efek rumah kaca...................................................................................... 5
b.
Penipisan lapisan ozon............................................................................ 6
c.
Efek radiasi ultraviolet............................................................................
7
4.
Pencemaran udara........................................................................................ 8
a.
Dampak adanya ozon terhadap tanaman................................................. 8
b.
Hujan asam.............................................................................................. 8
c.
Kabut tipis............................................................................................... 9
d.
Asap kabut.............................................................................................. 9
5.
Pengukuran pencemaran udara....................................................................
10
6.
Lumut kerak sebagai
bioindikator............................................................... 10
7.
Penggunaan pestisida.................................................................................. 11
8.
Usaha penanggulangan................................................................................
11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 12
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji dan syukur hanya untuk
Allah SWT, yang telah menganugerahkan cinta-Nya hingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang
berjudul “Pengolahan Limbah Cair” dapat
terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Tak lupa pula shalawat
serta salam kita sanjung
sajikan kepangkuan Nabi Muhammad SAW, serta para sahabatnya.
Makalah “Ekologi industry
aluminium” ini menjelaskan tentang hal-hal penyebab pencemaran
serta caraxpengolahan limbah tersebut secara efektif.
Seperti yang kita ketahui limbah dapat menyebabkan kerusakan lingkungan yang
merugikan linkungan dan makhluk hidup lainnya termasuk manusia. dan selanjutnya
akan dibahas pada
bagian makalah lainnya.
Kemudian dari pada itu terima kasih kami ucapkan kepada
dosen pembimbing Ibu Nurul Aflah yang mana telah memberi arahan dan bimbingan
kepada kami. terima kasih pula kepada semua anggota kelompok yang telah
bekerjasama dalam pembuatan makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan
makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh Karena
itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi penyempurnaan
penyusunan makalah ini kedepannya.
Banda
Aceh, Februari 2013
Kelompok X
BAB II
ISI
2. 1. Ekologi
Industri
Ekologi industry merupakan bentuk konsep efisiensi proses
yang tidak hanya menitik beratkan pada salah satu unit dalam proses, namun memperhatikan
intergrasi antar proses-proses dalam industry. Hal itu dikarenakan limbah dari
suatu proses industri bisa jadi merupakan raw- material dari proses
industry yang lain. Ekologi industri sebagai analisa sistematis mengenai operasi industri
dengan memasukkan faktor-faktor seperti teknologi, lingkungan, sumberdaya alam,
aspek biomedis, aspek institusi, hukum, dan sosio-ekonomi.
Ekologi industrial tidak
memandang sistem industri sebagai hal yang terpisah dari biosfer, melainkan
sebagai bagian dari ekosistem. Berbeda dengan ekologi dalam konteks alam yang
berdasarkan modal alam, ekologi industry berdasarkan modal
infrastruktur. Seperti halnya alam yang sejatinya tidak memiliki sampah, sistem
industri sewajarnya juga meniru model ini apabila ingin senantiasa lestari dan
berkelanjutan.
2. 1 Konsep Eco-Industry
Konsep Ekologi Industri
terutama berfokus pada masalah pengurangan dampak lingkungan karena penggunaan energy dan
material dalam proses produksi dengan cara meningkatkan effisiensi proses produksi. Industrialisasi menempati
posisi sentral dalam ekonomi masyarakat modern dan merupakan motor penggerak
yang memberikan dasar bagi proses pembangunan. Agar pembangunan itu sendiri
dapat berkelanjutan, maka harus diadakan perubahan mendasar pada kualitas
pembangunan tersebut.
Ide ekologi industry
dianologikan dengan sistem ekologi alam, yang biasanya digerakkan oleh energi
matahari, ekosistem, termasuk di dalamnya hubungan mutualisme antar berbagai
jasad renik dan lingkungan sekitarnya dimana terjadinya pertukaran material
melalui suatu siklus besar. Tujuan utama ekologi industri adalah untuk memajukan dan
melaksanakan konsep-konsep pembangunan berkelanjutan, baik itu secara global,
regional, atau pun pada tingkat lokal, dengan mencoba menemukan antara
kebutuhan generasi sekarang dengan generasi yang akan datang.
2. 1. 1. prinsip pembangunan yang berkelanjutan
Dalam hal ini ada 3 prinsip
kunci pembangunan yang berkelanjutan yang menjadi tujuan ekologi
industri, yaitu :
a. Penggunaan Sumber Daya Alam
Yang Berkelanjutan
Ekologi industri mengembangkan prinsip untuk lebih
mengutamakan penggunaan sumberdaya alam yang dapat diperbaharui dan mengurangi
penggunaan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Aktivitas industri
bergantung pada ketersedian sumber daya alam yang kuat (steady supply of
resources).
b. Menjamin Mutu/Kualitas Hidup Masyarakat
Sekitarnya
Kualitas hidup manusia bergantung pada kualitas
komponen-komponen lain dalam ekosistem, struktur dan fungsi ekosistem, sehingga
hal ini harus menjadi fokus dalam konsep ekologi industri. Bagaimana caranya
agar aktivitas-aktivitas industri tidak menyebabkan bencana kerusakan bagi
ekosistem.
c. Memelihara Kelangsungan
Hidup Ekologi Sistem Alami (Environmental Equity)
Tantangan yang utama bagi pembangunan berkelanjutan
adalah bagaimana upaya untuk mencapai suatu keadilan bagi antargenerasi dan
antarmasyarakat (intergenerational and intersociental equity).
2. 1. 1. Konsep dasar ekologi industri
Konsep dasar ekologi industri dapat
dijelaskan seperti berikut :
Manufaktur menggunakan
material murni, diekstrak menjadi produk tertentu yang kemudian digunakan oleh
industri lain atau langsung dikonsumsi oleh konsumen. Produk sisa yang
dihasilkan dari proses produksi ini atau sisa konsumsi konsumen kemudian
diproses ulang sehingga nantinya dapat digunakan lagi untuk pertumbuhan
material murni.
Konsep ekologi industri ini
dapat diterapkan untuk mengembangkan terciptanya sumber energi baru yang
berasal dari limbah proses industry sebelumnya. Limbah dari suatu kegiatan
industri bisa jadi merupakan limbah yang dapat dimanfaatkan untuk sumber energi
bagi industri yang lain. Di Indonesia belum banyak dikembangkan sumber energi baru
yang berasal dari limbah atau buangan industri lain dalam suatu kerangka
ekologi industri.
2. 1. 3. Metabolisme alami dalam konsep ekologi industry
Ada tiga konsep metabolisme
alami yang dibawakan dalam konsep ekologi industry, yaitu:
1.
Pertama, metabolisme
industri merupakan integrasi menyeluruh dari sekumpulan proses fisik yang
mengubah bahan baku dan energi menjadi produk akhir dan limbah dalam keadaan
steady state.
2.
Kedua, metabolisme industri
dapat diuji sebagai sebuah unit operasi secaara individu dalam sebuah proses
produksi secara industri, pada level pabrik maupun global.
3.
Ketiga, ekologi industri
dianggap sebagai suatu hal yang dianalogikan antara metabolisme biologi dengan
metabolisme industri adalah konsep daur hidup.
2. 1. 4. komponen utama dalam ekosistem industry
Terdapat lima komponen utama dalam ekosistem industry,
yaitu :
·
produsen bahan baku utama,
·
sumber energi,
·
prosesor material dan
manufaktur,
·
sektor pengolahan limbah, dan
·
sector konsumen.
2. 1. 5. Strategi konsep ekologi industri
Strategi untuk mengimplementasikan konsep
ekologi industri ada empat elemen utama, yaitu :
(1) mengoptimasi penggunaan sumber daya yang ada;
(2) membuat siklus material yang tertutup dan meminimalkan
emisi;
(3) proses dematerialisasi; dan
(4) pengurangan dan penghilangan ketergantungan pada sumber
energi yang tidak terbarukan.
Persoalan utama negara
berkembang seperti Indonesia adalah sumber daya alam yang melimpah namun masih
belum dioptimalkan penggunaannya. Kawasan industri masih berupa suatu kawasan
yang belum terpadu secara sistematis dan hanya berupa kumpulan industri yang
berdiri sendiri.
Konsep ekologi industri di
Indonesia masih dapat terus dikembangkan sehingga pada akhirnya diperoleh suatu
pembangunan industri yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Indonesia
adalah negara agraris sehingga penataan kawasan ekologi industri dapat dimulai
dari pendirian kawasan industri terpadu di dekat kawasan pertanian masyarakat
atau lebih dikenal dengan kawasan agroindustri.
Beberapa contoh industri
yang dapat diintegrasikan di Indonesia, antara lain perkebunan tebu, industri
gula, industri bioetanol, industri pulp dan kertas, industri pupuk, industri semen,
serta industri logam alkali.
Pada ekologi industri ini
tidak hanya membahas tentang masalah polusi dan lingkungan tetapi juga
mempertimbangkan kesinambungan industri serta aspek ekonomi tetap diutamakan.
Dengan ekologi industri akan tercipta suatu sistem yang terpadu di antara
industri-industri yang ada didalamnya dan saling bersimbiosis secara
mutualisme.
2. 2. Aluminium
Aluminium adalah logam yang berwarna putih perak dan
tergolong ringan yang mempunyai massa jenis 2,7 gr cm – 3 gr cm. Aluminium merupakan logam yang
paling banyak didistribusikan di planet ini dan digunakan dalam produksi banyak
setiap harinya.
Sifat-sifat yang
dimilki aluminium antara lain :
1.
Ringan, tahan korosi dan tidak beracun maka banyak digunakan
untuk alat rumah tangga seperti panci, wajan dan lain-lain.
2.
Reflektif, dalam bentuk aluminium foil digunakan sebagai
pembungkus makanan, obat, dan rokok.
3.
Daya hantar listrik dua kali lebih besar dari Cu maka Al
digunakan sebagai kabel tiang listrik.
4.
Paduan Al dengan logam lainnya menghasilkan logam yang kuat
seperti Duralium (campuran Al, Cu, mg) untuk pembuatan badan peswat.
5.
Al sebagai zat reduktor untuk oksida MnO2 dan Cr2O3
Pemanfaatan aluminium :
- Aluminium
digunakan untuk bingkai jendela, gagang pintu, dan untuk membuat berbagai
peralatan di dapur.
- Logam ini
juga digunakan sebagai peralatan makan serta pembungkus makanan terutama
dalam bentuk aluminium foil.
- Bahkan
aluminium juga digunakan sebagai penghilang kerut pakaian, berbagai
barang-barang dekorasi rumah, hingga pagar.
- Aluminium
digunakan pula untuk membuat tongkat golf, furniture indoor dan outdoor,
lemari es, pemanggang roti, panci, ceret, dll.
dampak negatif dari Aluminium
1. Aluminium terakumulasi di ginjal, otak,
paru-paru, hati dan tiroid dan dapat mempengaruhi mineralisasi tulang. Pada
bayi, hal ini dapat memperlambat pertumbuhan. Aluminium juga ternyata dapat
menyebabkan gangguan mental.
2. Aluminium menyerang sistem saraf pusat sebagai
target utama. Studi menunjukkan bahwa logam berat berkontribusi terhadap
penyakit otak dengan penggunaan bahan oksidatif dan aluminium merupakan salah
satunya yang terburuk.
3. Salah satu
penyebab penyakit alzheimer ( lupa ingatan atau short term memory)
Pengolahan aluminium
Aluminium dibuat menurut proses Hall-heroult yang
ditemukan oleh Charles M. Hall di Amerika Serikat
dan Paul Heroult tahun 1886. Pengolahan aluminium dan
bauksit meliputi 2 tahap :
1. Pemurnian bauksit
untuk meperoleh alumina murni.
2. Peleburan /
reduksi alumina dangan elektrolisis
Pemurnian
bauksit
Tahap pemurnian bauksit
dilakukan untuk menghilangkan pengotor utama dalam bauksit. Pengotor utama
bauksit biasanya terdiri dari SiO2, Fe2O3, dan TiO2. Caranya :
a.
Ba direaksikan/dilarutkan dengana NaOH(q) . Aluminium oksida
akan larut membentuk NaCl(OH)4.
Al2O3
(s) + 2NaOH (aq) + 3H2O(l) ---> 2NaAl(OH)4(aq)
Aluminium
oksida larut dalam NaOH sedangkan pengotornya tidak larut. Pengotor-pengotor
dapat dipisahkan melalui proses penyaringan.
b.
Larutan disaring, lalu filtrat yang mengandung NaAl(OH)4
diasamkan dengan mengalirkan gas CO2 dan Al akan mengendap sebagai Al(OH)3.
2NaAl(OH)4(aq)
+ CO2(g) ---> 2Al(OH)3(s) + Na2CO3(aq) + H2O(l)
c.
Al(OH)3 disaring lalu dikeringkan dan dipanaskan sehingga
diperoleh Al2O3 tak berair.
2Al(OH)3(s)
---> Al2O3(s) + 3H2O(g)
Peleburan Alumina
Al2O3 inilah
yang akan direduksi menjadi aluminium secara elektrolisis dalam suatu bejana
yang disebut sel Hall-Heroult.
a. alumina dilelehkan
terlebih dahulu dalam kriolit (Na3AlF6) sebelum proses elektrolisis
dilangsungkan.
Fungsi kriolit disini untuk menurunkan titik
leleh alumina yang awalnya sekita 2000°C menjadi 900°C.
b. Lelehan alumina yang
diperoleh kemudian dimasukan ke dalam suatu bejana untuk proses elektrolisis
yang disebut sel Hall-Heroult.
Bejana yang digunakan terbuat dari besi dilapisi
grafit yang sekaligus bertindak sebagai katoda. Sedangkan anoda digunakan
batang-batang grafit yang dicelupkan ke dalam larutan.
Ketika arus listrik
dijalankan ion-ion Al3+ yang ada dalam larutan akan bergerak menuju
katoda, yang kemudian direduksi menjadi aluminium cair sedangkan ion-ion O2ˉ
akan bergerak menuju anoda kemudian dioksidasi menjadi gas oksigen. Berikut reaksi
yang terjadi dalam sel elektrolisis :
Al2O3(l)
―→ 2Al3+(aq) + 3O2‾(aq)
Katoda : Al3+(l)
+ 3e ―→Al(l) × 4
Anoda : 2O2‾(l)
―→ O2(g) + 4e ×
3
4Al3+(aq)
+ 6O2‾(aq) ―→ 4Al(l) + 3O2(g)
(Dalam
proses elektrolisis dihasilkan aluminium di katode dan di anode terbentuk gas
O2.)
Aluminium cair yang
diperoleh dialirkan keluar dari sel kemudian suhu diturunkan suhu agar
diperoleh aluminium padat. Aluminium yang diperoleh dalam bentuk cair karena
suhu di dalam sel elektrolisis melebihi titik leleh aluminium yang hanya 660°C.
Oksigen yang dihasilkan
pada anoda dapat bereaksi dengan grafit yang digunakan membentuk gas karbon
dioksida dan karbon monooksida. Akibatnya anoda lama-kelamaan akan berkurang
dan perlu diganti pada saat-saat tertentu.
INDUSTRI ALUMINIUM
Jembatan Persahabatan dan Kerjasama Dua
Bangsa
PT. Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) dibentuk
di Jakarta pada 6 Januari 1976 sebagai perusahaan joint venture antara
Pemerintah Republik Indonesia dengan Nippon Asahan Aluminium Co.Ltd. (NAA)
sesuai dengan Master Agreement yang ditandatangani tanggal 7 Juli 1975 di
Tokyo, Jepang. Tujuan pembentukan INALUM adalah untuk mewujudkan Proyek Asahan
guna membangun dan mengoperasikan Pabrik Peleburan Aluminium (PPA) dan
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
Proyek Asahan dibangun dengan tiga tujuan utama :
1. Sebagai simbol persahabatan dan kerjasama
antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Jepang.
2. Memanfaatkan potensi tenaga sungai Asahan
untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air, mempercepat perkembangan ekonomi Indonesia
khususnya kawasan Sumatera `1Utara, dan mempromosikan industri aluminium di Indonesia, dan
3. Supplai aluminium ingot yang berkesinambungan
ke Jepang.
Pada INALUM melekat harapan terwujudnya
kesejahteraan regional, daya saing industri nasional dan daya saing
internasional Indonesia.
Total investasi yang tertanam di Proyek ini
adalah ¥ 411 miliar atau sekitar US$ 2 milliar pada saat itu. Saat ini
perbandingan saham antara Pemerintah Indonesia dengan NAA adalah 41,12% :
58,88%.
Pelabuhan Kuala Tanjung
Pelabuhan Kuala Tanjung dibangun untuk keperluan
pengoperasian Pabrik Peleburan Aluminium (PPA). Dihubungkan dengan jembatan
(trestle) yang menjorok ke laut sejauh 2,5 km dan dilengkapi dengan Dermaga A
panjang 200 m, Dermaga B panjang 150 m, dan Dermaga C panjang 80 m.
Dermaga A dan B gigunakan khusus untuk inalum
yang dapat disandari oleh kapal berbobot 25.000 DWT dan 16.000 DWT serta
Dermaga C dapat disandari kapal berbobot 3.000 ton yang disumbangkan kepada
Pemerintah RI untuk digunakan bagi kepentingan umum.
Bendungan Penadah (Intake) Tangga
Dibangun dari beton dan berbentuk busur (Concrete
Arch) yang merupakan bendungan busur pertama di Indonesia serta memiliki
dimensi cukup besar. Berfungsi untuk membentuk tinggi energi yang diperlukan
untuk membangkitkan tenaga di Stasium Pembangkit Listrik. Mulai dibangun pada
bulan Mei tahun 1978 dan selesai bulan Agustus 1982. Tinggi bendungan 82 meter
dari dasar sungai Asahan, dengan volume 4.880.000 m3.
Di Sumatera Utara
Sarana dan prasarana industri Proyek Asahan
berlokasi di Sumatera Utara dan mulai dibangun oleh INALUM pada tahun 1978.
INALUM mulai membangun PLTA dengan kapasitas terpasang 604 MW dan Pabrik
Peleburan Aluminium (PPA) dengan kapasitas produksi 225.000 ton aluminium ingot
per tahun. Kedua fasilitas tersebut mulai beroperasi pada 1982.
INALUM sampai saat ini merupakan pabrik peleburan
aluminium satu-satunya di Asia Tenggara. Banyak masyarakat yang masih mengenal
INALUM hanya sebagai pabrik peleburan aluminium yang berada di Kuala Tanjung.
Sebenarnya INALUM lebih dari itu.
Luas wilayah yang secara langsung dikelola INALUM
untuk mendukung industri aluminiumnya mencapai hampir 1.300 ha dan tersebar di
3 Kabupaten di Provinsi Sumatera Utara. Proyek Asahan terdiri terdiri dari PLTA
yang tterletak di Paritohan, Kabupaten Toba Samosir dan Pabrik Peleburan
Aluminium (PPA) di Kuala Tanjung, Kabupaten Batubara.
Juga dibangun sarana dan prasarana bagi kedua
proyek tersebut seperti pelabuhan, infrastruk jalan, perumahan karyawan,
sekolah, rumah ibadah, rumah sakit, sarana ollah raga dan lainnya.
Bendungan Pengatur (Regulating Dam)
Siruar
Bendungan yang dibangun di Siruar berfungsi
sebagai pengendali ketingggian permukaan air Danau Toba dan debit air yang
mengalir ke Sungai Asahan, guna dapat dipergunakan untuk membangkitkan tenaga
listrik di PLTA Siguragura dan PLTA Tangga. Mulai dibangun pada bulan Juni
tahun 1978 dan selesai pada Januari 1981. Bendungan Pengatur Siruar berjenis
struktur Concrete Gravity dengan tinggi bendungan 39 meter dari dasar sungai
Asahan.
Bendungan Penadah (Intake) Siguragura
Bendungan Siguragura tterletak 23,3 km dari hulu
sungai Asahan (Danau Toba), atau 8,8 km dari bendungan Siruar atau 1 km di
hilir Air Terjun Siguragura. Bendungan ini berfungsi untuk menjamin
ketersediaan volume air dan besarnya energi air yang diperlukan bagi pembangkit
tenaga listrik di PLTA Siguragura.
Mulai dibangun pada bulan Mei 1978 dan selesai
bulan Desember 1981, bendungan Siguragura berjenis struktur Concrete Gravity
dengan tinggi bendungan 46 meter dari dasar Sungai Asahan, dengan volume
6.140.000 m3.
Rumah Pengendali.
Semua pengendalian seperti membuka dan menutup
pintu air, menjalankan atau menghentikan putaran turbin, menurunkan atau
menaikkan pembangkit tenaga listrik oleh generator dan lain-lainnya diatur
melalui rumah pengendali.
Listrik yang dibangkitkan di Stasiun Pembangkit
Listrik Siguragura selanjutnya dialirkan ke Kuala Tanjung. Sebelum dialirkan ke
Kuala Tanjung, aurs listrik diatur di Rumah Pengendali. Pengendalian ini
dilaksanakan dengan bantuan komputer di rumah pengendali PLTA Siguragura,
dengan sistem kendali jarak jaur. Rumah pengendali dipersiapkan untuk
mengendalikan pengoperasian semua PLTA yang akan dibangun di sepanjang Sungai
Asahan.
Stasiun Pembangkit Listrik Siguragura.
Stasiun Pembangkit lListrik Siguragura dibangun
200 m dibawah permukaan tanah, terdiri dari dua ruangan besar, yaitu ruang
pembangkit listrik dan ruang ttransformator utama. Dengan 4 perangkat
pembangkit tenaga listrik (turbin), Siguragura dapat menyediakan tenaga listrik
sebesar 206 MW.
22 Km Access Road Porsea – PLTA Tangga.
Jalan penghubung (access road) yang dimaksud
adalah jalan dari Porsea ke PLTA. Pelaksanaan pembangunan jalan penghubung ini
dilakukan pada Juni 1977 dan diselesaikan secara berturut-turut pada bulan Juni
dan Desember tahun 1978.
Stasiun Pembangkit Listrik Tangga
Stasiun Pembangkit Listtrik Tangga dibangun di
tepi Sungai Asahan, di lembah Sampuran si Harimau. Di dalam gedung ini
dihasilkan tenaga listrik oleh air dari bendungan penadah Tangga yang masuk
melalui terowongan saluran atas yang panjangnya 1.618 m.
Bila PLTA Tangga dan Siguragura digabung, maka
diperoleh kapasitas terpasang sebesar 604 MW, kapasitas puncak 513 MW dan
kapasitas pasti sebesar 426 MW. Medan saklar Tangga terdapat di sebelah
bangunan tenaga.
Sistem Tenaga Listrik
Tenaga listrik dibutuhkan dibutuhkan oleh pabrik
peleburan aluminium untuk kebutuhan perlengkapan pabrik seperti pabrik
penuangan, peralatan ban berjalan, derek pada setiap pabrik dan bengkel kerja.
Bangunan sistem penyediaan tenaga listrik terdiri dari fasilitas penerimaan 33
KV, peralatan konversi tenaga listrik, ruang pusat pengendali, peralatan
listrik pembantu untuk gardu induk, fasilitas penyediaan tenaga listrik serta
diesel generator.
Pemukiman di Paritohan
Pemukiman karyawan bagi karyawan INALUM yang
bekerja di PLTA Asahan, dibangun di atas lahan seluas 80 ha di Paritohan.
Pemukiman ini mencakup gedung kantor sementara, perumahan, asrama, graha tamu,
gedung pertemuan, klinik, toko serba ada, gedung olahraga, masjid dan gereja,
serta dilengkapi dengan penjernihan air minum dan pembersihan air buangan.
Pabrik Karbon
Pabrik yang berfungsi memproduksi balok anoda
karbon untuk digunakan pada tungku-tungku reduksi ini terdiri dari bagian
karbon mentah, bagian pemanggangan anoda dan bagian pemasangan tangkai.
Pabrik Tungku Reduksi
Pabrik Tungku Reduksi terdiri dari 3 unit gedung
reduksi masing-masing berukuran panjang 648 m, lebar 52 m dan tinggi 29 m.
Tungku reduksi atau pot pada ketiga gedung reduksi ini berjulan 510 buah.
Tungku reduksi tipe anoda pangga 175 KA, kini telah dikembangkan menjadi 190 KA
dan saat ini sedang dikembangka ke nilai arus yang lebih tinggi, beroperasi
pada suhu 960oC. Setiap tungku reduksi atau pot dapat menghasilkan 1,5 ton atau
lebih metal per hari.
Pabrik Penuangan
Logam aluminium cair dari tungku reduksi dibawa
ke pabrik penuangan dan dimasukkan ke dalam dapur penampung (holding furnace)
dan setelah dibersihkan, logam cair tersebut dituang ke dalam mesin cetak untuk
menghasilkan batangan (ingot) aluminium, masing-masing beratnya 22,7 kg dengan
kadar kemurnian antara 99,70% - 99,92%.
Peralatan utama pabrik penuangan terdiri dari
sepuluh buah dapur penampung dengan kapasitas 30 ton, satu tungku pelebur 30
ton dan tujuh mesin pencetak ingot dengan kapasitas 12 ton per jam. Pabrik
penuangan yang panjangnya 126 m dengan lebar 61,5 m, terbuat dari kontruksi
baja impor sebanyak 501,6 ton dan 208 ton dibeli dari dalam negeri.
Fasilitas Penunjang
Fasilitas penunjang merupakan bagaian yang tidak
langsung dari pabrik, namun mutlak diperlukan untuk mendukung kontinuitas
operasi pabrik diantaranya bengkel-bengkel pemeliharaan dan perbaikan peralatan
mesin, listrik dan lain sebagainya. Disamping itu juga terdapat fasilitas
penyimpanan bahan baku antara lain silo alumina (3 unit masing-masing 20.000
ton), sillo kokas (20 unit masing-masing 1.400 ton), silo hard pitch (5.400
ton). Fasilitas gedung kantor INALUM memiliki luas 3.300 m2 dengan
fasilitas-fasilitas lainnya.
120 km Jaringan Transmisi Tegangan Tinggi
Tenaga listrik yang dibangkitkan oleh gadungan
PLTA Siguragura dan Tangga disalurkan melalui saluran transmisi ke Pabrik
Peleburan Aluminium (PPA) di Kuala Tanjung sejauh 120 km yang direntangkan pada
271 menara baja. Aliran listrik ini harus dapat dijamin kepastiannya, karena
tungku-tungku peleburan beroperasi terus-menerus selama 24 jam per hari selama
kurang lebih 6 tahun untuk setiap tungku.
Pabrik Peleburan Aluminium
Pabrik Peleburan Aluminium (PPA) beserta
prasarana pendukung produksinya dibangun di atas area seluar 200 ha di Kuala
Tanjung, Sumatera Utara. Pabrik peleburan dengan kapasitas desain 225.00 ton
aluminium batangan (ingot) per tahun ini dibangun bersama-sama dengan pelabuhan
khusus di Kuala Tanjung.
Kota Tanjung Gading Pemukiman dan
fasilitas kota
Untuk keperluan perumahan bagi karyawan pabrik
dibangun sebanyak 1.340 buah rumah terdiri dari berbagai tipe yang disediakan
bagi karyawan yang telah berkeluarga, serta asrama untuk karyawan yang belum
berkeluarga. Perumahan yang dibangun disebuah kota permukiman seluar 200 ha,
yang dilengkapi dengan fasilitas modern, terletak di Tanjung Gading yang
berjarak 16.5 km dari pabrik peleburan. Kota pemukiman tersebut dilengkapi
dengan berbagai fasilitas untuk pendidikan, kantor pemerintahan, perdagangan,
sarana olahraga dan tempat-tempat beribadah.
16.5 Km Access Road Air Putih – Kuala
Tanjung
Jalan penghubung (access road) antara Kebun Kopi
di Kecamatan Air Putih dengan Kuala Tanjung dibangun untuk mencapai Pabrik
Peleburan Aluminium (PPA). Jalur jalan sepanjang 16.5 km digunakan sebagai
jalan operasi proyk dan juga masyarakat sekitar, serta untuk menghubungkan
daerah Timur Propinsi Sumatera Utara ke pelabuhan Kuala Tanjung.
Telekomunikasi
Sistem telekomunikasi terdiri dari sentral otomat
di Tanjung Gading dengan kapasitas 1.000 saluran.
Apabila Anda mempunyai kesulitan dalam pemakaian / penggunaan chemical , atau yang berhubungan dengan chemical,oli industri, jangan sungkan untuk menghubungi, kami akan memberikan solusi Chemical yang tepat kepada Anda,mengenai masalah yang berhubungan dengan chemical.Harga
BalasHapusTerjangkau
Cost saving
Solusi
Penawaran spesial
Hemat biaya Energi dan listrik
Mengurangi mikroba & menghilangkan lumut
Salam,
(Tommy.k)
WA:081310849918
Email: Tommy.transcal@gmail.com
Management
OUR SERVICE
1.
Coagulan, nutrisi dan bakteri
Flokulan
Boiler Chemical Cleaning
Cooling tower Chemical Cleaning
Chiller Chemical Cleaning
AHU, Condensor Chemical Cleaning
Chemical Maintenance
Waste Water Treatment Plant Industrial & Domestic (WTP/WWTP/STP)
Garment wash
Eco Loundry
Paper Chemical
Textile Chemical
Degreaser & Floor Cleaner Plant
2.
Oli industri
Oli Hydrolik (penggunaan untuk segala jenis Hydrolik)
Rust remover
Coal & feul oil additive
Cleaning Chemical
Lubricant
3.
Other Chemical
RO Chemical
Hand sanitizer
Disinfectant
Evaporator
Oli Grease
Karung
Synthetic PAO.. GENLUBRIC VG 68 C-PAO
Zinc oxide
Thinner
Macam 2 lem
Alat-alat listrik
Packaging
Pallet
CAT COLD GALVANIZE COMPOUND K 404 CG
Almunium