Jumat, 31 Januari 2014

EKOLOGI INDUSTRI ALUMINIUM

EKOLOGI INDUSTRI ALUMINIUM


Makalah


disusun untuk memenuhi tugas
mata kuliah Pembangunan Berkelanjutan



oleh




 

















JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM, BANDA ACEH
2013





DAFTAR ISI
                                                                                                  Halaman
KATA PENGANTAR........................................................................................   i
DAFTAR ISI.......................................................................................................   ii

LINGKUNGAN UDARA..................................................................................   1
A.  Lapisan Atmosfer dan Permasalahannya..........................................................  1
1.    Struktur lapisan atmosfer.............................................................................  2
2.    Fungsi lapisan atmosfer...............................................................................  4
3.    Kerusakan lapisan atmosfer.........................................................................  5
a.    Efek rumah kaca......................................................................................  5
b.    Penipisan lapisan ozon............................................................................  6
c.    Efek radiasi ultraviolet............................................................................  7
4.      Pencemaran udara........................................................................................  8
a.    Dampak adanya ozon  terhadap tanaman.................................................  8
b.    Hujan asam..............................................................................................  8
c.    Kabut tipis...............................................................................................  9
d.   Asap kabut..............................................................................................  9
5.      Pengukuran pencemaran udara.................................................................... 10
6.      Lumut kerak sebagai bioindikator............................................................... 10
7.      Penggunaan pestisida..................................................................................  11
8.      Usaha penanggulangan................................................................................ 11

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................  12










KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji dan syukur hanya untuk Allah SWT, yang telah menganugerahkan cinta-Nya hingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengolahan Limbah Cair” dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Tak lupa pula shalawat
serta salam kita sanjung sajikan kepangkuan Nabi Muhammad SAW, serta para sahabatnya.
            Makalah “Ekologi industry aluminium” ini menjelaskan tentang hal-hal penyebab pencemaran serta caraxpengolahan limbah tersebut secara efektif. Seperti yang kita ketahui limbah dapat menyebabkan kerusakan lingkungan yang merugikan linkungan dan makhluk hidup lainnya termasuk manusia. dan selanjutnya akan dibahas pada bagian makalah lainnya.
 Kemudian dari pada itu terima kasih kami ucapkan kepada dosen pembimbing Ibu Nurul Aflah yang mana telah memberi arahan dan bimbingan kepada kami. terima kasih pula kepada semua anggota kelompok yang telah bekerjasama dalam pembuatan makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh Karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi penyempurnaan penyusunan makalah ini kedepannya.
Banda Aceh,   Februari 2013
                                                                                                               Kelompok X


































BAB II
ISI
2. 1. Ekologi Industri
Ekologi industry merupakan bentuk konsep efisiensi proses yang tidak hanya menitik beratkan pada salah satu unit dalam proses, namun memperhatikan intergrasi antar proses-proses dalam industry. Hal itu dikarenakan limbah dari suatu proses industri bisa jadi merupakan raw- material dari proses industry yang lain. Ekologi industri sebagai analisa sistematis mengenai operasi industri dengan memasukkan faktor-faktor seperti teknologi, lingkungan, sumberdaya alam, aspek biomedis, aspek institusi, hukum, dan sosio-ekonomi.
Ekologi industrial tidak memandang sistem industri sebagai hal yang terpisah dari biosfer, melainkan sebagai bagian dari ekosistem. Berbeda dengan ekologi dalam konteks alam yang berdasarkan modal alam, ekologi industry berdasarkan modal infrastruktur. Seperti halnya alam yang sejatinya tidak memiliki sampah, sistem industri sewajarnya juga meniru model ini apabila ingin senantiasa lestari dan berkelanjutan.
2. 1 Konsep Eco-Industry
Konsep Ekologi Industri terutama berfokus pada masalah pengurangan dampak lingkungan karena penggunaan energy dan material dalam proses produksi dengan cara meningkatkan effisiensi proses produksi. Industrialisasi menempati posisi sentral dalam ekonomi masyarakat modern dan merupakan motor penggerak yang memberikan dasar bagi proses pembangunan. Agar pembangunan itu sendiri dapat berkelanjutan, maka harus diadakan perubahan mendasar pada kualitas pembangunan tersebut.
Ide ekologi industry dianologikan dengan sistem ekologi alam, yang biasanya digerakkan oleh energi matahari, ekosistem, termasuk di dalamnya hubungan mutualisme antar berbagai jasad renik dan lingkungan sekitarnya dimana terjadinya pertukaran material melalui suatu siklus besar. Tujuan utama ekologi industri adalah untuk memajukan dan melaksanakan konsep-konsep pembangunan berkelanjutan, baik itu secara global, regional, atau pun pada tingkat lokal, dengan mencoba menemukan antara kebutuhan generasi sekarang dengan generasi yang akan datang.
2. 1. 1. prinsip pembangunan yang berkelanjutan
Dalam hal ini ada 3 prinsip kunci pembangunan yang berkelanjutan yang menjadi tujuan ekologi industri, yaitu :
a.       Penggunaan Sumber Daya Alam Yang Berkelanjutan
Ekologi industri mengembangkan prinsip untuk lebih mengutamakan penggunaan sumberdaya alam yang dapat diperbaharui dan mengurangi penggunaan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Aktivitas industri bergantung pada ketersedian sumber daya alam yang kuat (steady supply of resources).
b.       Menjamin Mutu/Kualitas Hidup Masyarakat Sekitarnya
Kualitas hidup manusia bergantung pada kualitas komponen-komponen lain dalam ekosistem, struktur dan fungsi ekosistem, sehingga hal ini harus menjadi fokus dalam konsep ekologi industri. Bagaimana caranya agar aktivitas-aktivitas industri tidak menyebabkan bencana kerusakan bagi ekosistem.
c.       Memelihara Kelangsungan Hidup Ekologi Sistem Alami (Environmental Equity)
Tantangan yang utama bagi pembangunan berkelanjutan adalah bagaimana upaya untuk mencapai suatu keadilan bagi antargenerasi dan antarmasyarakat (intergenerational and intersociental equity).
2. 1. 1. Konsep dasar ekologi industri
Konsep dasar ekologi industri dapat dijelaskan seperti berikut :
Manufaktur menggunakan material murni, diekstrak menjadi produk tertentu yang kemudian digunakan oleh industri lain atau langsung dikonsumsi oleh konsumen. Produk sisa yang dihasilkan dari proses produksi ini atau sisa konsumsi konsumen kemudian diproses ulang sehingga nantinya dapat digunakan lagi untuk pertumbuhan material murni.
Konsep ekologi industri ini dapat diterapkan untuk mengembangkan terciptanya sumber energi baru yang berasal dari limbah proses industry sebelumnya. Limbah dari suatu kegiatan industri bisa jadi merupakan limbah yang dapat dimanfaatkan untuk sumber energi bagi industri yang lain. Di Indonesia belum banyak dikembangkan sumber energi baru yang berasal dari limbah atau buangan industri lain dalam suatu kerangka ekologi industri.
2. 1. 3. Metabolisme alami dalam konsep ekologi industry
Ada tiga konsep metabolisme alami yang dibawakan dalam konsep ekologi industry, yaitu:
1.         Pertama, metabolisme industri merupakan integrasi menyeluruh dari sekumpulan proses fisik yang mengubah bahan baku dan energi menjadi produk akhir dan limbah dalam keadaan steady state.
2.         Kedua, metabolisme industri dapat diuji sebagai sebuah unit operasi secaara individu dalam sebuah proses produksi secara industri, pada level pabrik maupun global.
3.         Ketiga, ekologi industri dianggap sebagai suatu hal yang dianalogikan antara metabolisme biologi dengan metabolisme industri adalah konsep daur hidup.
2. 1. 4. komponen utama dalam ekosistem industry
Terdapat lima komponen utama dalam ekosistem industry, yaitu :
·         produsen bahan baku utama,
·         sumber energi,
·         prosesor material dan manufaktur,
·         sektor pengolahan limbah, dan
·         sector konsumen.
2. 1. 5. Strategi konsep ekologi industri
Strategi untuk mengimplementasikan konsep ekologi industri ada empat elemen utama, yaitu :
(1)   mengoptimasi penggunaan sumber daya yang ada;
(2)   membuat siklus material yang tertutup dan meminimalkan emisi;
(3)   proses dematerialisasi; dan
(4)   pengurangan dan penghilangan ketergantungan pada sumber energi yang tidak terbarukan.
Persoalan utama negara berkembang seperti Indonesia adalah sumber daya alam yang melimpah namun masih belum dioptimalkan penggunaannya. Kawasan industri masih berupa suatu kawasan yang belum terpadu secara sistematis dan hanya berupa kumpulan industri yang berdiri sendiri.
Konsep ekologi industri di Indonesia masih dapat terus dikembangkan sehingga pada akhirnya diperoleh suatu pembangunan industri yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Indonesia adalah negara agraris sehingga penataan kawasan ekologi industri dapat dimulai dari pendirian kawasan industri terpadu di dekat kawasan pertanian masyarakat atau lebih dikenal dengan kawasan agroindustri.
Beberapa contoh industri yang dapat diintegrasikan di Indonesia, antara lain perkebunan tebu, industri gula, industri bioetanol, industri pulp dan kertas, industri pupuk, industri semen, serta industri logam alkali.
Pada ekologi industri ini tidak hanya membahas tentang masalah polusi dan lingkungan tetapi juga mempertimbangkan kesinambungan industri serta aspek ekonomi tetap diutamakan. Dengan ekologi industri akan tercipta suatu sistem yang terpadu di antara industri-industri yang ada didalamnya dan saling bersimbiosis secara mutualisme.
2. 2. Aluminium
Aluminium adalah logam yang berwarna putih perak dan tergolong ringan yang mempunyai massa jenis 2,7 gr cm – 3 gr cm. Aluminium merupakan logam yang paling banyak didistribusikan di planet ini dan digunakan dalam produksi banyak setiap harinya.
 Sifat-sifat yang dimilki aluminium antara lain :
1.      Ringan, tahan korosi dan tidak beracun maka banyak digunakan untuk alat rumah tangga seperti panci, wajan dan lain-lain.
2.      Reflektif, dalam bentuk aluminium foil digunakan sebagai pembungkus makanan, obat, dan rokok.
3.      Daya hantar listrik dua kali lebih besar dari Cu maka Al digunakan sebagai kabel tiang listrik.
4.      Paduan Al dengan logam lainnya menghasilkan logam yang kuat seperti Duralium (campuran Al, Cu, mg) untuk pembuatan badan peswat.
5.      Al sebagai zat reduktor untuk oksida MnO2 dan Cr2O3

Pemanfaatan aluminium :
  • Aluminium digunakan untuk bingkai jendela, gagang pintu, dan untuk membuat berbagai peralatan di dapur.
  • Logam ini juga digunakan sebagai peralatan makan serta pembungkus makanan terutama dalam bentuk aluminium foil.
  • Bahkan aluminium juga digunakan sebagai penghilang kerut pakaian, berbagai barang-barang dekorasi rumah, hingga pagar.
  • Aluminium digunakan pula untuk membuat tongkat golf, furniture indoor dan outdoor, lemari es, pemanggang roti, panci, ceret, dll.

dampak negatif dari Aluminium
1. Aluminium terakumulasi di ginjal, otak, paru-paru, hati dan tiroid dan dapat mempengaruhi mineralisasi tulang. Pada bayi, hal ini dapat memperlambat pertumbuhan. Aluminium juga ternyata dapat menyebabkan gangguan mental. 
2. Aluminium menyerang sistem saraf pusat sebagai target utama. Studi menunjukkan bahwa logam berat berkontribusi terhadap penyakit otak dengan penggunaan bahan oksidatif dan aluminium merupakan salah satunya yang terburuk.
3. Salah satu penyebab penyakit alzheimer ( lupa ingatan atau short term memory)

Pengolahan aluminium
Aluminium dibuat menurut proses Hall-heroult yang ditemukan oleh Charles M. Hall di Amerika Serikat dan Paul Heroult tahun 1886. Pengolahan aluminium dan bauksit meliputi 2 tahap :
1.    Pemurnian bauksit untuk meperoleh alumina murni.
2.    Peleburan / reduksi alumina dangan elektrolisis
Pemurnian bauksit
Tahap pemurnian bauksit dilakukan untuk menghilangkan pengotor utama dalam bauksit. Pengotor utama bauksit biasanya terdiri dari SiO2, Fe2O3, dan TiO2. Caranya :
a.       Ba direaksikan/dilarutkan dengana NaOH(q) . Aluminium oksida akan larut membentuk NaCl(OH)4.

Al2O3 (s) + 2NaOH (aq) + 3H2O(l) ---> 2NaAl(OH)4(aq)

Aluminium oksida larut dalam NaOH sedangkan pengotornya tidak larut. Pengotor-pengotor dapat dipisahkan melalui proses penyaringan.

b.      Larutan disaring, lalu filtrat yang mengandung NaAl(OH)4 diasamkan dengan mengalirkan gas CO2 dan Al akan mengendap sebagai Al(OH)3.
2NaAl(OH)4(aq) + CO2(g) ---> 2Al(OH)3(s) + Na2CO3(aq) + H2O(l)
c.       Al(OH)3 disaring lalu dikeringkan dan dipanaskan sehingga diperoleh Al2O3 tak berair.

2Al(OH)3(s) ---> Al2O3(s) + 3H2O(g)
Peleburan Alumina
Al2O3 inilah yang akan direduksi menjadi aluminium secara elektrolisis dalam suatu bejana yang disebut sel Hall-Heroult.
a. alumina dilelehkan terlebih dahulu dalam kriolit (Na3AlF6) sebelum proses elektrolisis dilangsungkan.
Fungsi kriolit disini untuk menurunkan titik leleh alumina yang awalnya sekita 2000°C menjadi 900°C.
b. Lelehan alumina yang diperoleh kemudian dimasukan ke dalam suatu bejana untuk proses elektrolisis yang disebut sel Hall-Heroult.
Bejana yang digunakan terbuat dari besi dilapisi grafit yang sekaligus bertindak sebagai katoda. Sedangkan anoda digunakan batang-batang grafit yang dicelupkan ke dalam larutan.
Ketika arus listrik dijalankan ion-ion Al3+ yang ada dalam larutan akan bergerak menuju katoda, yang kemudian direduksi menjadi aluminium cair sedangkan ion-ion O2ˉ akan bergerak menuju anoda kemudian dioksidasi menjadi gas oksigen. Berikut reaksi yang terjadi dalam sel elektrolisis :
Al2O3(l) ―→ 2Al3+(aq) + 3O2(aq)
Katoda : Al3+(l) + 3e ―→Al(l)      × 4
Anoda : 2O2(l) ―→ O2(g) + 4e    × 3
4Al3+(aq) + 6O2(aq) ―→ 4Al(l) + 3O2(g)
(Dalam proses elektrolisis dihasilkan aluminium di katode dan di anode terbentuk gas O2.)
Aluminium cair yang diperoleh dialirkan keluar dari sel kemudian suhu diturunkan suhu agar diperoleh aluminium padat. Aluminium yang diperoleh dalam bentuk cair karena suhu di dalam sel elektrolisis melebihi titik leleh aluminium yang hanya 660°C.
Oksigen yang dihasilkan pada anoda dapat bereaksi dengan grafit yang digunakan membentuk gas karbon dioksida dan karbon monooksida. Akibatnya anoda lama-kelamaan akan berkurang dan perlu diganti pada saat-saat tertentu.
INDUSTRI ALUMINIUM
Jembatan Persahabatan dan Kerjasama Dua Bangsa
PT. Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) dibentuk di Jakarta pada 6 Januari 1976 sebagai perusahaan joint venture antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Nippon Asahan Aluminium Co.Ltd. (NAA) sesuai dengan Master Agreement yang ditandatangani tanggal 7 Juli 1975 di Tokyo, Jepang. Tujuan pembentukan INALUM adalah untuk mewujudkan Proyek Asahan guna membangun dan mengoperasikan Pabrik Peleburan Aluminium (PPA) dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
Proyek Asahan dibangun dengan tiga tujuan utama :
1. Sebagai simbol persahabatan dan kerjasama antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Jepang.
2. Memanfaatkan potensi tenaga sungai Asahan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air, mempercepat perkembangan ekonomi Indonesia khususnya kawasan Sumatera                                                                     `1Utara, dan mempromosikan industri aluminium di Indonesia, dan
3. Supplai aluminium ingot yang berkesinambungan ke Jepang.
Pada INALUM melekat harapan terwujudnya kesejahteraan regional, daya saing industri nasional dan daya saing internasional Indonesia.
Total investasi yang tertanam di Proyek ini adalah ¥ 411 miliar atau sekitar US$ 2 milliar pada saat itu. Saat ini perbandingan saham antara Pemerintah Indonesia dengan NAA adalah 41,12% : 58,88%.
Pelabuhan Kuala Tanjung
Pelabuhan Kuala Tanjung dibangun untuk keperluan pengoperasian Pabrik Peleburan Aluminium (PPA). Dihubungkan dengan jembatan (trestle) yang menjorok ke laut sejauh 2,5 km dan dilengkapi dengan Dermaga A panjang 200 m, Dermaga B panjang 150 m, dan Dermaga C panjang 80 m.
Dermaga A dan B gigunakan khusus untuk inalum yang dapat disandari oleh kapal berbobot 25.000 DWT dan 16.000 DWT serta Dermaga C dapat disandari kapal berbobot 3.000 ton yang disumbangkan kepada Pemerintah RI untuk digunakan bagi kepentingan umum.
Bendungan Penadah (Intake) Tangga
Dibangun dari beton dan berbentuk busur (Concrete Arch) yang merupakan bendungan busur pertama di Indonesia serta memiliki dimensi cukup besar. Berfungsi untuk membentuk tinggi energi yang diperlukan untuk membangkitkan tenaga di Stasium Pembangkit Listrik. Mulai dibangun pada bulan Mei tahun 1978 dan selesai bulan Agustus 1982. Tinggi bendungan 82 meter dari dasar sungai Asahan, dengan volume 4.880.000 m3.
Di Sumatera Utara
Sarana dan prasarana industri Proyek Asahan berlokasi di Sumatera Utara dan mulai dibangun oleh INALUM pada tahun 1978. INALUM mulai membangun PLTA dengan kapasitas terpasang 604 MW dan Pabrik Peleburan Aluminium (PPA) dengan kapasitas produksi 225.000 ton aluminium ingot per tahun. Kedua fasilitas tersebut mulai beroperasi pada 1982.
INALUM sampai saat ini merupakan pabrik peleburan aluminium satu-satunya di Asia Tenggara. Banyak masyarakat yang masih mengenal INALUM hanya sebagai pabrik peleburan aluminium yang berada di Kuala Tanjung. Sebenarnya INALUM lebih dari itu.
Luas wilayah yang secara langsung dikelola INALUM untuk mendukung industri aluminiumnya mencapai hampir 1.300 ha dan tersebar di 3 Kabupaten di Provinsi Sumatera Utara. Proyek Asahan terdiri terdiri dari PLTA yang tterletak di Paritohan, Kabupaten Toba Samosir dan Pabrik Peleburan Aluminium (PPA) di Kuala Tanjung, Kabupaten Batubara.
Juga dibangun sarana dan prasarana bagi kedua proyek tersebut seperti pelabuhan, infrastruk jalan, perumahan karyawan, sekolah, rumah ibadah, rumah sakit, sarana ollah raga dan lainnya.
Bendungan Pengatur (Regulating Dam) Siruar
Bendungan yang dibangun di Siruar berfungsi sebagai pengendali ketingggian permukaan air Danau Toba dan debit air yang mengalir ke Sungai Asahan, guna dapat dipergunakan untuk membangkitkan tenaga listrik di PLTA Siguragura dan PLTA Tangga. Mulai dibangun pada bulan Juni tahun 1978 dan selesai pada Januari 1981. Bendungan Pengatur Siruar berjenis struktur Concrete Gravity dengan tinggi bendungan 39 meter dari dasar sungai Asahan.
Bendungan Penadah (Intake) Siguragura
Bendungan Siguragura tterletak 23,3 km dari hulu sungai Asahan (Danau Toba), atau 8,8 km dari bendungan Siruar atau 1 km di hilir Air Terjun Siguragura. Bendungan ini berfungsi untuk menjamin ketersediaan volume air dan besarnya energi air yang diperlukan bagi pembangkit tenaga listrik di PLTA Siguragura.
Mulai dibangun pada bulan Mei 1978 dan selesai bulan Desember 1981, bendungan Siguragura berjenis struktur Concrete Gravity dengan tinggi bendungan 46 meter dari dasar Sungai Asahan, dengan volume 6.140.000 m3.
Rumah Pengendali.
Semua pengendalian seperti membuka dan menutup pintu air, menjalankan atau menghentikan putaran turbin, menurunkan atau menaikkan pembangkit tenaga listrik oleh generator dan lain-lainnya diatur melalui rumah pengendali.
Listrik yang dibangkitkan di Stasiun Pembangkit Listrik Siguragura selanjutnya dialirkan ke Kuala Tanjung. Sebelum dialirkan ke Kuala Tanjung, aurs listrik diatur di Rumah Pengendali. Pengendalian ini dilaksanakan dengan bantuan komputer di rumah pengendali PLTA Siguragura, dengan sistem kendali jarak jaur. Rumah pengendali dipersiapkan untuk mengendalikan pengoperasian semua PLTA yang akan dibangun di sepanjang Sungai Asahan.
Stasiun Pembangkit Listrik Siguragura.
Stasiun Pembangkit lListrik Siguragura dibangun 200 m dibawah permukaan tanah, terdiri dari dua ruangan besar, yaitu ruang pembangkit listrik dan ruang ttransformator utama. Dengan 4 perangkat pembangkit tenaga listrik (turbin), Siguragura dapat menyediakan tenaga listrik sebesar 206 MW.
22 Km Access Road Porsea – PLTA Tangga.
Jalan penghubung (access road) yang dimaksud adalah jalan dari Porsea ke PLTA. Pelaksanaan pembangunan jalan penghubung ini dilakukan pada Juni 1977 dan diselesaikan secara berturut-turut pada bulan Juni dan Desember tahun 1978.
Stasiun Pembangkit Listrik Tangga
Stasiun Pembangkit Listtrik Tangga dibangun di tepi Sungai Asahan, di lembah Sampuran si Harimau. Di dalam gedung ini dihasilkan tenaga listrik oleh air dari bendungan penadah Tangga yang masuk melalui terowongan saluran atas yang panjangnya 1.618 m.
Bila PLTA Tangga dan Siguragura digabung, maka diperoleh kapasitas terpasang sebesar 604 MW, kapasitas puncak 513 MW dan kapasitas pasti sebesar 426 MW. Medan saklar Tangga terdapat di sebelah bangunan tenaga.
Sistem Tenaga Listrik
Tenaga listrik dibutuhkan dibutuhkan oleh pabrik peleburan aluminium untuk kebutuhan perlengkapan pabrik seperti pabrik penuangan, peralatan ban berjalan, derek pada setiap pabrik dan bengkel kerja. Bangunan sistem penyediaan tenaga listrik terdiri dari fasilitas penerimaan 33 KV, peralatan konversi tenaga listrik, ruang pusat pengendali, peralatan listrik pembantu untuk gardu induk, fasilitas penyediaan tenaga listrik serta diesel generator.
Pemukiman di Paritohan
Pemukiman karyawan bagi karyawan INALUM yang bekerja di PLTA Asahan, dibangun di atas lahan seluas 80 ha di Paritohan. Pemukiman ini mencakup gedung kantor sementara, perumahan, asrama, graha tamu, gedung pertemuan, klinik, toko serba ada, gedung olahraga, masjid dan gereja, serta dilengkapi dengan penjernihan air minum dan pembersihan air buangan.
Pabrik Karbon
Pabrik yang berfungsi memproduksi balok anoda karbon untuk digunakan pada tungku-tungku reduksi ini terdiri dari bagian karbon mentah, bagian pemanggangan anoda dan bagian pemasangan tangkai.
Pabrik Tungku Reduksi
Pabrik Tungku Reduksi terdiri dari 3 unit gedung reduksi masing-masing berukuran panjang 648 m, lebar 52 m dan tinggi 29 m. Tungku reduksi atau pot pada ketiga gedung reduksi ini berjulan 510 buah. Tungku reduksi tipe anoda pangga 175 KA, kini telah dikembangkan menjadi 190 KA dan saat ini sedang dikembangka ke nilai arus yang lebih tinggi, beroperasi pada suhu 960oC. Setiap tungku reduksi atau pot dapat menghasilkan 1,5 ton atau lebih metal per hari.
Pabrik Penuangan
Logam aluminium cair dari tungku reduksi dibawa ke pabrik penuangan dan dimasukkan ke dalam dapur penampung (holding furnace) dan setelah dibersihkan, logam cair tersebut dituang ke dalam mesin cetak untuk menghasilkan batangan (ingot) aluminium, masing-masing beratnya 22,7 kg dengan kadar kemurnian antara 99,70% - 99,92%.
Peralatan utama pabrik penuangan terdiri dari sepuluh buah dapur penampung dengan kapasitas 30 ton, satu tungku pelebur 30 ton dan tujuh mesin pencetak ingot dengan kapasitas 12 ton per jam. Pabrik penuangan yang panjangnya 126 m dengan lebar 61,5 m, terbuat dari kontruksi baja impor sebanyak 501,6 ton dan 208 ton dibeli dari dalam negeri.
Fasilitas Penunjang
Fasilitas penunjang merupakan bagaian yang tidak langsung dari pabrik, namun mutlak diperlukan untuk mendukung kontinuitas operasi pabrik diantaranya bengkel-bengkel pemeliharaan dan perbaikan peralatan mesin, listrik dan lain sebagainya. Disamping itu juga terdapat fasilitas penyimpanan bahan baku antara lain silo alumina (3 unit masing-masing 20.000 ton), sillo kokas (20 unit masing-masing 1.400 ton), silo hard pitch (5.400 ton). Fasilitas gedung kantor INALUM memiliki luas 3.300 m2 dengan fasilitas-fasilitas lainnya.
120 km Jaringan Transmisi Tegangan Tinggi
Tenaga listrik yang dibangkitkan oleh gadungan PLTA Siguragura dan Tangga disalurkan melalui saluran transmisi ke Pabrik Peleburan Aluminium (PPA) di Kuala Tanjung sejauh 120 km yang direntangkan pada 271 menara baja. Aliran listrik ini harus dapat dijamin kepastiannya, karena tungku-tungku peleburan beroperasi terus-menerus selama 24 jam per hari selama kurang lebih 6 tahun untuk setiap tungku.
Pabrik Peleburan Aluminium
Pabrik Peleburan Aluminium (PPA) beserta prasarana pendukung produksinya dibangun di atas area seluar 200 ha di Kuala Tanjung, Sumatera Utara. Pabrik peleburan dengan kapasitas desain 225.00 ton aluminium batangan (ingot) per tahun ini dibangun bersama-sama dengan pelabuhan khusus di Kuala Tanjung.
Kota Tanjung Gading Pemukiman dan fasilitas kota
Untuk keperluan perumahan bagi karyawan pabrik dibangun sebanyak 1.340 buah rumah terdiri dari berbagai tipe yang disediakan bagi karyawan yang telah berkeluarga, serta asrama untuk karyawan yang belum berkeluarga. Perumahan yang dibangun disebuah kota permukiman seluar 200 ha, yang dilengkapi dengan fasilitas modern, terletak di Tanjung Gading yang berjarak 16.5 km dari pabrik peleburan. Kota pemukiman tersebut dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk pendidikan, kantor pemerintahan, perdagangan, sarana olahraga dan tempat-tempat beribadah.
16.5 Km Access Road Air Putih – Kuala Tanjung
Jalan penghubung (access road) antara Kebun Kopi di Kecamatan Air Putih dengan Kuala Tanjung dibangun untuk mencapai Pabrik Peleburan Aluminium (PPA). Jalur jalan sepanjang 16.5 km digunakan sebagai jalan operasi proyk dan juga masyarakat sekitar, serta untuk menghubungkan daerah Timur Propinsi Sumatera Utara ke pelabuhan Kuala Tanjung.
Telekomunikasi
Sistem telekomunikasi terdiri dari sentral otomat di Tanjung Gading dengan kapasitas 1.000 saluran.


1 komentar:

  1. Apabila Anda mempunyai kesulitan dalam pemakaian / penggunaan chemical , atau yang berhubungan dengan chemical,oli industri, jangan sungkan untuk menghubungi, kami akan memberikan solusi Chemical yang tepat kepada Anda,mengenai masalah yang berhubungan dengan chemical.Harga
    Terjangkau
    Cost saving
    Solusi
    Penawaran spesial
    Hemat biaya Energi dan listrik
    Mengurangi mikroba & menghilangkan lumut


    Salam,
    (Tommy.k)
    WA:081310849918
    Email: Tommy.transcal@gmail.com
    Management
    OUR SERVICE
    1.
    Coagulan, nutrisi dan bakteri
    Flokulan
    Boiler Chemical Cleaning
    Cooling tower Chemical Cleaning
    Chiller Chemical Cleaning
    AHU, Condensor Chemical Cleaning
    Chemical Maintenance
    Waste Water Treatment Plant Industrial & Domestic (WTP/WWTP/STP)
    Garment wash
    Eco Loundry
    Paper Chemical
    Textile Chemical
    Degreaser & Floor Cleaner Plant

    2.
    Oli industri
    Oli Hydrolik (penggunaan untuk segala jenis Hydrolik)
    Rust remover
    Coal & feul oil additive
    Cleaning Chemical
    Lubricant
    3.
    Other Chemical
    RO Chemical
    Hand sanitizer
    Disinfectant
    Evaporator
    Oli Grease
    Karung
    Synthetic PAO.. GENLUBRIC VG 68 C-PAO
    Zinc oxide
    Thinner
    Macam 2 lem
    Alat-alat listrik
    Packaging
    Pallet
    CAT COLD GALVANIZE COMPOUND K 404 CG
    Almunium

    BalasHapus